Agung Laksono: Korupsi Alquran Ganggu Citra Golkar
Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Agung Laksono mengakui partainya terganggu atas kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Quran tahun 2011-2012
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Menkokesra Agung Laksono (kiri) bersama Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo melakukan jumpa pers di posko krisis center Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Jumat (11/5/2012). Basarnas mengumumkan tim SAR telah berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 dan menemukan 12 jenazah. TRIBUNNEWS/HERUDIN
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Agung Laksono mengakui partainya terganggu atas kasus dugaan korupsi pengadaan Alquran tahun 2011-2012 di Kementerian Agama.
“Tentu setiap ada korupsi oleh kader partai akan menggangu,” kata Agung Laksono kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/7/2012).
Karenanya, Agung yang juga Menkokesra ini mendorong segera dapat diselesaikannya pemeriksaan kasus dugaan korupsi pengadaan Alquran tersebut.
“Lebih cepat pemeriksaanya lebih baik menurut hukum berlaku. Apalagi al quran pula. Jadi secepatnyalah,” harapnya.
Lebh lanjut tegas dikatakan Agung, apabila nanti Zulkarnaen membutuhkan bantuan hukum, Partai Golkar akan siap membantu menyiapkan tim advokasi.
Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Tohari juga sebelumnya menyadari terseretnya anggota Komisi VIII DPR Zulkarnaen Djabar (ZD), jadi tersangka korupsi pembahasan proyek pengadaan Alquran tahun anggaran 2011-2012 senilai Rp 35 miliar membawa dampak pada citra buruk bagi Partai.
"Ya pasti. Bagaimanapun juga terseretnya kader dalam korupsi membawa citra buruk. Cuma besarnya tergatung besarnya ketokohan dalam partai politik," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Tohari kepada Wartawan, di sela Rapimnas III Partai Golkar, di Hotel Aston, Bogor, Jumat (29/6/2012).
Dia mengatakan pula, permasalahan kadernya ini akan dibahas di internal Partai. Namun, hingga kini belum ada pembahasan dan permintaan keterangan serta klarifikasi kepada ZD.
"Internal belum ada pembicaraan itu. Belum ada permintaan keterangan diri kita," jelasnya.
"Ya pasti. Bagaimanapun juga terseretnya kader dalam korupsi membawa citra buruk. Cuma besarnya tergatung besarnya ketokohan dalam partai politik," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Tohari kepada Wartawan, di sela Rapimnas III Partai Golkar, di Hotel Aston, Bogor, Jumat (29/6/2012).
Dia mengatakan pula, permasalahan kadernya ini akan dibahas di internal Partai. Namun, hingga kini belum ada pembahasan dan permintaan keterangan serta klarifikasi kepada ZD.
"Internal belum ada pembicaraan itu. Belum ada permintaan keterangan diri kita," jelasnya.
Berita Terkait: Korupsi Alquran di Kementerian Agama