Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hatta: Harga Kedelai Segera Turun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, mengatakan pemerintah telah melakukan kordinasi untuk menekan harga kacang kedelai

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Hatta: Harga Kedelai Segera Turun
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Seorang pekerja memasukkan kacang kedelai ke dalam karung untuk ditimbang di salah satu toko kacang kedelai di Jalan Terusan Pasirkoja, Kota Bandung, Selasa (24/7/2012). Penjulan kacang kedelai untuk bahan baku membuat tahu dan tempe selama sebulan terakhir di tempat ini turun hingga 30 persen. Hal tersebut dipicu naiknya harga kacang asal Amerika tersebut menjadi Rp 7.600 - Rp 7.800 per kg dari harga sebelumnya Rp 6.500 per kg. (TRIBUN JABAR/ Gani Kurniawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, mengatakan pemerintah telah melakukan kordinasi untuk menekan harga kacang kedelai yang telah menggila sejak lima bulan terakhir.

Ditemui sebelum rapat kabinet terbatas yang digelar di Kantor Kejaksaan Agung RI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/07/2012), upaya menurunkan harga kacang kedelai itu dilakukan dengan memfasilitasi dan memberikan keleluasaan kepada para produsen tempe dan tahu untuk melakukan impor langsung.

"Produsen tempe dan tahu akan difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan, dan perindustrian," katanya.

Selain itu, bea masuk kedelai ke Indonesia juga akan dikurangi sebanyak 5 persen sampai akhir tahun. Hatta mengatakan, hal itu akan diiringi dengan pengawasan ketat dari Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai.

"Diharapkan segera setelah diputuskan, harga harus turun, sekurang-kurangnya sama dengan harga atau fasilitas yang diberikan," ujarnya.

Kata Hatta, pemerintah juga telah melakukan pembicaran dengan para pengimpor kedelai, agar tidak terlalu mengambil keuntungan yang tinggi, ditengah-tengah krisis ini.

Selain itu, pemerintah juga terus mendoorng petani-petani kedelai di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi, dan memanfaatkan situasi pasar dunia yang tengah dilanda krisis. (NURMULIA REKSO PURNOMO).

baca juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas