Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendag Jamin Masyarakat Bisa Makan Tempe Sebelum Lebaran

Hilangnya tahu dan tempe di pasaran sejak Rabu(25/7/2012), menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa konsumen

zoom-in Kemendag Jamin Masyarakat Bisa Makan Tempe Sebelum Lebaran
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Seorang pekerja menggoreng tempe yang diberi adonan tepung terigu di kawasan sentra pedagang oleh-oleh makanan khas Bandung di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (25/7/2012). Tempe yang dianggap sebagai makanan masyarakat kelas bawah, saat ini menjadi makanan mewah karena menggunakan bahan baku kacang kedelai impor dari Amerika Serikat. Ditambah harga kacang tersebut setiap harinya terus naik. Dalam sehari pedagang di tempat ini sedikitnya bisa menjual 40 kg tempe goreng dengan harga Rp 26.000 per kg. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Agus Nia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilangnya tahu dan tempe di pasaran sejak Rabu(25/7/2012), menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa konsumen. Apalagi panganan tersebut langka pada Ramadan minggu pertama.

"Untung masih ada pedagang yang jualan," kata salah satu pembeli di kios Yahya, (48), di pasar Slipi, Jakarta, Kamis(26/7/2012).

Melihat fenomena ini,  Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Gunaryo, memastikan masyarakat masih bisa mengonsumsi panganan kedelai hingga lebaran nanti.

"Langkah sementara dalam menanggapi tingginya harga kedelai adalah dengan menurunkan bea masuk impor kedelai hingga 0%, dan diusulkan hingga akhir tahun saja," kata Gunaryo.

Menurutnya, bila langkah ini berjalan, harga kedelai akan sedikit tertekan dan harga tempe tahu tidak akan melonjak setelah masa mogok produksi ini berakhir.

Tingginya harga kedelai saat ini, lanjut Gunaryo bisa diimbangi bila masyarakat menurunkan tingkat konsumsi. Di sisi lain, Kemendag berusaha mendorong KOPTI untuk turut bekerja sama dengan bulog agar pasca impor tidak ada lagi perpanjangan rantai produksi.

Berita Rekomendasi

"Jadi, KOPTI bisa menyalurkan langsung (kedelai) kepada para anggotanya, tanpa harus tangan ke tangan," kata Gunaryo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas