Anggota DPR Minta Tuduhan Suap PON Dibuktikan
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Syamsul Bachri mengaku tidak memiliki informasi yang jelas terkait penyataan Mantan Kepala Dinas
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Syamsul Bachri mengaku tidak memiliki informasi yang jelas terkait penyataan Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Kadispora) Riau, Lukman Abbas yang menyebut ada 12 anggota Komisi X DPR yang meninjau arena PON di Pekanbaru beberapa waktu lalu dan sebelum pulang, setiap anggota DPR menerima bingkisan kain sarung dan uang 5.000 dollar AS dalam amplop tertutup.
"Tentu dia (Lukman) berkewajiban membuktikan pernyataannya tersebut," kata Syamsul ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (3/8/2012).
Syamsul mengaku tidak tahu tudingan itu dan apakah pernyataan itu benar ada oknum di Komisi X yang dimaksud.
Pengakuan Lukman diutarakan dalam sidang di pengadilan negeri Tipikor Pekanbaru kemarin.
Lukman Abbas juga mengatakan awal Februari 2012 dirinya menemani Gubernur Riau Rusli Zainal untuk mengajukan proposal bantuan dana APBN untuk keperluan PON melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga senilai Rp 290 miliar.
Proposal itu disampaikan Rusli kepada Setya Novanto dan untuk memuluskan langkah itu harus disediakan dana 1.050.000 dollar AS atau sekitar Rp9 miliar. Setelah pertemuan itu, Setya diminta menyerahkan uang ke Kahar.
Dijelaskan uang 850.000 dollar diserahkan oleh sopirnya kepada Acin, ajudan Kahar, di lantai dasar Gedung DPR.