JK Akui SBY tak Undang Rapat 9 Oktober 2008
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui tak diundang Presiden SBY dalam rapat di Kantor Presiden pada 9 Oktober 2008.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui tak diundang Presiden SBY dalam rapat di Kantor Presiden pada 9 Oktober 2008. Ia tak tahu persis alasan Presiden SBY tak ikut menyertakan dirinya.
Kalla menduga hal itu dikarenakan dikhususkan kepada lembaga penagak hukum. "Ini mungkin rapat khusus untuk penegakan hukum, jadi saya tidak diundang," ujar Kalla sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR RI di komplek DPR, Jakarta, Kamis (16/8/3012).
Belum lama ini, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar yang hadir dalam pertemuan itu mengungkap rapat yang dipimpin oleh Presiden itu membahas skenario awal pengucuran dana talangan (bailout) ke Bank Century. Namun, Rabu (15/8) malam, Presiden SBY membantahnya dan menyatakan rapat itu adalah konsultasi dirinya selaku presiden dengan auditor dan penegak hukum atas adanya ancaman krisis ekonomi dunia.
Selain Antasari, pejabat yang hadir dalam rapat saat itu, di antaranya Menko Polhukam Widodo AS, Menteri Koordinator Perekonomian ad interim Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menteri BUMN Sofyan Djalil, Ketua BPK Anwar Nasution, dan Ketua BPKP Didi Widayadi.
Kalla sadar bahwa rapat itu membahas tentang persoalan perekonomian, namun justru Presiden SBY ikut melibatkan pimpinan institusi penegak hukum. "Yah, biasalah," ujar Kalla.
(Abdul Qodir)
baca juga: