Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gumilar Bantah Diperiksa Soal Penyelidikan Kasus Korupsi

Mantan Rektor Universitas Indonesia, (UI), Gumilar Rusliwa Soemantri, mengklaim bahwa kehadirannya di kantor Komisi Pemberantasan

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gumilar Bantah Diperiksa Soal Penyelidikan Kasus Korupsi
Kompas.com
Mantan Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Rektor Universitas Indonesia, (UI), Gumilar Rusliwa Soemantri, mengklaim bahwa kehadirannya di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan dalam kapasitas sebagai terperiksa.

Dia mengaku kedatangannya untuk melaporkan harta kekayaan, bukan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi di Universitas Indonesia (UI).

"Saya datang untuk melaporkan kekayaan setelah selesai menjabat, Jadi yang dilakuakan pada hari ini untuk membicarakan mengenai pelaporan," kata Gumilar usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Selasa (18/9/2012) petang.

Terpantau Tribunnews.com, Gumilar keluar kantor KPK sekitar pukul 19.30 WIB. Ia tampak menenteng sebuah dokumen yang ditaruh dalam sebuah map.

Sementara, saat ditegaskan soal penyelidikan KPK, Gumilar kembali menegaskan tidak datang untuk hal itu. Namun, ia mengaku senang jika benar KPK membuka penyelidikannya perihal dugaan korupsi UI.

"Supaya semuanya terang benderang," kata dia.

Sebelumnya, Juru Bicara membenarkan jika Gumilar hari ini dipanggil guna diperiksa untuk penyelidikan kasus UI.

"Benar yang bersangkutan dimintai keterangan untuk penyelidikan korupsi di UI" kata Juru Bicara KPK, Johan Budi saat dikonfirmasi wartawan.

Dugaan Korupsi UI sendiri, awalanya dilaporkan oleh keluarga besar UI yang tergabung dalam "Save UI".

Hal yang disampaikan Save UI dalam laporannya ke KPK, terkait tidak transparannya laporan keuangan UI, khususnya dalam proyek pembangunan boulevard dan perpustakaan serta biaya perjalanan dinas rektor ke luar negeri.

Namun, pada kesempatan terpisah, Gumilar mengatakan, laporan keuangan dan tata kelola UI sangat transparan dan akuntabel.

Ia mengungkapkan, laporan keuangan UI sejak tahun 2008 hingga 2010 telah diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk Majelis Wali Amanat melalui proses tender terbuka. Audit eksternal itu, menurut dia, memberikan penilaian tertinggi bagi laporan keuangan UI, yaitu wajar tanpa pengecualian.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas