Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR Pertanyakan Peran Sekolah dan Aparat Cegah Tawuran

Anggota Komisi X DPR Surrahman Hidayat mempertanyakan pihak sekolah dan aparat yang cenderung tidak berdaya secara kolektif dan tidak mampu

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
zoom-in DPR Pertanyakan Peran Sekolah dan Aparat Cegah Tawuran
KOMPAS.com/VITALIS YOGI TRISNA
Jenazah Deny Januar (17), korban tawuran antarpelajar SMA Yayasan Karya 66 dengan SMK Kartika Zeni disemayamkan di rumah duka di Jalan Manggis 1 RT 004 RW 005 Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2012). Siswa kelas XI SMA Yayasan Karya 66 itu tewas akibat terkena sabetan celurit di bagian rusuk kiri dan pinggang. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tawuran kembali memakan korban. Belum lama siswa SMA 6 tewas di Bulungan, kali ini kembali siswa SMA Yayasan Karya 66 menjadi korban tawuran di Jl Minangkabau, Jakarta Selatan.

Anggota Komisi X DPR Surrahman Hidayat mempertanyakan pihak sekolah dan aparat yang cenderung tidak berdaya secara kolektif dan tidak mampu berbuat banyak menahan laju kekerasan anak muda.

"Sekolah jangan hanya dijadikan sebagai tempat pencekokan teori-teori semata demi eksistensi dan pencitraan sekolah tersebut, melainkan harus menjadi tempat belajar yang kondusif dengan menekankan pada proses dan bukan pada hasil," kata Surrahman dalam keterangan pers yang disampaikan kepada Tribunnews, Kamis (27/9/2012).

Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS ini meminta pihak sekolah untuk proaktif dalam mencegah kembali terjadinya tawuran. Bentuknya bisa dengan kembali memperbanyak komunitas-komunitas yang menampung bakat dan minat dari pemuda itu.

"Perlu dibuat komunitas-komunitas seni dan budaya, untuk mengembangkan bakat dan minat di lingkungan pelajar. Penting agar mereka tidak liar di luar dan malah saling membunuh," katanya.

Surrahman juga mendesak pihak sekolah untuk memperbanyak acara keagamaan di sekolah. Salah satunya melalui wadah Rohani Islam dan juga wadah organisasi agama lainnya. Hal ini penting untuk menanamkan pendidikan karakter yang tepat bagi siswa-siswi SMA.

Berita Rekomendasi

"Rohis adalah wadah yang tepat untuk mendukung pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah," ungkapnya.

Baca Juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas