Beranikah KPK Tahan Jenderal Djoko Susilo?
Masih ingat peristiwa penangkapan mantan Kepala Bareskrim, Komjen (Pol) Susno Duadji di Bandara Soekarno-Hatta.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih ingat peristiwa penangkapan mantan Kepala Bareskrim, Komjen (Pol) Susno Duadji di Bandara Soekarno-Hatta.
Peristiwa yang terjadi pada, 12 April 2010 itu sempat membuat geger masyarakat, lantaran sekelas anggota Provost Mabes Polri berani menangkap jenderal aktif bintang tiga yang hendak ke Singapura untuk berobat.
Dua tahun berlalu, kini peristiwa itu hampir terulang. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang setidaknya berpangkat Kompol dan AKBP berani menetapkan Irjen (Pol) Djoko Susilo, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Simulator SIM di Korlantas Polri.
Di samping itu, ramai diberitakan media nasional, hampir sepekan, publik dari berbagai pihak terus menyuarakan desakan dan dukungannya untuk para ksatria pemberantas korupsi tersebut.
Hingga akhirnya para pimpinan saat menjelang pemeriksaan perdana Djoko, menyatakan keseriusannya menindak dan menahan mantan Kakorlantas itu seusai menjalani pemeriksaan hari ini, Jumat (6/10/2012).
"Jadi, kalau tidak ada halangan, besok (hari ini) saya tidak akan beranjak dari tempat duduk saya di lantai tiga (KPK). Saya menunggu kedatangan penyidik dari lantai tujuh untuk menyerahkan surat perintah penahanan (untuk Djoko Susilo) untuk segera ditandatangai secara sah," kata Ketua KPK Abraham Samad di kantornya, Kamis (4/10/2012) kemarin.
Terwujudkah keberanian Abraham itu?
Belum ada pernyataan resmi ditahan atau tidaknya Djoko nanti. Namun, dari fakta lapangan menunjukan memang hal itu jauh panggang dari api.
Kini, disaat jenderal bintang dua tersebut menghadiri pemeriksaan, para pimpinan, terlebih Abraham Samad dan Bambang Widjajanto justru ke luar kota.
Abraham mengaku saat ini tengah berada di Makassar, untuk menghadiri pemakaman saudara kandungnya. Sementara Bambang Widjajanto bersama Juru Bicara KPK, Johan Budi, menghadiri lokakarya di Samarinda. Sedangkan Adnan Pandu Paraja, kini tengah berada di luar negeri.
"BW buka integrity fair di Samarinda," kata Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, melalui pesan singkat, Jumat (5/10/2012).
Tidak hanya itu, Busyro Muqoddas pun menurut informasi sudah tidak lagi berada di Jakarta. Mantan ketua Komisi Yudisial (KY) itu, memilih pulang kampung ke Yogyakarta.
Sementara, Zulkarnaen dikabarkan masih berada di KPK. Juru bicara KPK, Johan Budi, yang dikonfirmasi mengaku memang tengah berada Samarinda sejak pagi tadi. "Udah di bandara menuju Jakarta," kata Johan.
Bahkan, di beberapa media, sudah muncul komentar Abraham, yang menyatakan kemungkinan Djoko tidak ditahan hari ini.
Komentar itu, bertentangan dengan pernyataan sebelumnya, yang seolah-olah tak segan untuk menjebloskan mantan Gubernur Akpol tersebut ke rumah tahanan. Dengan kenyataan ini, nampaknya istilah 'Jumat Keramat' tidak sakral untuk jenderal bintang dua aktif kepolisian.
Kendati banyak spekulasi yang berkembang, ditegaskan belum ada keputusan resmi mengenai penahanan Djoko hari ini.