Pesohor Jadi Penentu Pilkada Jabar
Diprediksi, akan menjadi penentu kemenangan di pemilihan Jawa Barat.
Penulis: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Panggung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat, akan menjadi ajang perang bintang dengan majunya sejumlah artis atau pesohor. Diprediksi, akan menjadi penentu kemenangan di pemilihan Jawa Barat.
Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Husin Yazid dalam rilisnya, Minggu (11/11/2012). Menurut Husin, dengan majunya para bintang, maka, penentu kemenangan ada di tangan para pesohor.
" Mereka dari sisi popularitas sudah memiliki modal. Dan popularitas itu adalah modal penting dalam sebuah hajatan Pilkada, apalagi Pilkada itu adalah perang figur," kata Husin.
Dari lima pasangan calon yang akan berlaga di Pilkada, ia melihat tiga pasangan calon, akan bersaing ketat. Analisanya itu berdasarkan survei kualitatif yang dilakukan lembaganya.
Tiga pasangan calon yang akan bersaing ketat itu adalah, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki dan Dede Yusuf- Lex Laksmana.
" Aher atau Ahmad Heryawan, seorang incumbent, dianggap cukup berhasil pimpin Jabar, dan cukup dikenal masyarakat, menggandeng Deddy Mizwar, yang notabene pesohor. Deddy bisa jadi endoser, vote getter. Apalagi dia dikenal sebagai pesohor, dan dinilai sosok yang religius oleh masyarakat lewat film dan sinetronnya," ujarnya.
Pasangan Aher-Deddy Mizwar, punya kans kuat di Pilkada Jabar. Begitu pun Dede. Menurutnya, sebagai wakil gubernur, Dede dianggap anak muda yang bisa mewakili perubahan. Dede dinilai figur yang visioner. Sementara Lex, dari sisi popularitas memang mempunyai kelemahan. Tapi statusnya sebagai Sekda Jabar, tentunya Lex cukup kuat menguasai jaringan birokrasi.
" Sementara Rieke-Teten, keunggulannya ada pada diri Rieke. Rieke selain sebagai pesohor, dia juga dianggap aktivis sosial dan politik yang cukup berhasil. Track recordnya baik. Sementara Teten, popularitasnya masih kuat di media. Belum mengakar ke grass root, tapi bisa saling melengkapi dengan Rieke," katanya.
Sedangkan pasangan lain, seperti Syafiuddin alias Kang Yance dan Tatang Farhanul Hakim, dari sisi kans bisa saja jadi kuda hitam. Karena Yance misalnya dianggap sebagai tokoh yang merepresentasikan Jabar wilayah utara. Sementara Tatang, representasi wilayah Jabar bagian selatan.
" Duet lainnya, Dikdik Muliana Arief Mansur-Cecep Nana Suryana Toyib, sepertinya harus bekerja keras," kata dia.
Dalam analisanya, tiga pasangan yakni, Aher-Deddy Mizwar, Rieke-Teten, Dede Yusuf-Lex Laksmana yang akan bersaing ketat. Menguntit dibelakang, duet Yance-Tatang. Tapi hasil survei kualitatif Puskaptis sampai hari Minggu (11/11), dua pasangan yang paling berpeluang maju ke putaran dua, adalah Aher-Deddy Mizwar dan Dede-Lex Laksmana.
" Pemilih Jabar diperkirakan 37 jutaan. Dan untuk menang 30 persen, pasangan calon harus bisa meraih sekitar 11 jutaan. Maka, dengan perang 'bintang' seperti saat ini, Pilkada Jabar, punya potensi berlangsung dua putaran, dan dari empat pasangan terkuat, dua pasangan yakni Aher-Deddy dan Dede-Lex Laksmana yang paling punya kans maju ke putaran dua," urai Husin.
Tapi yang pasti, kata Husin, para pesohor di masing-masing pasangan calon yang akan jadi endorse dalam lomba meraup suara. Para bintanglah yang bisa dikatakan, menjadi penentu raihan suara. " Pesohorlah yang akan jadi penentu," katanya.