DPR Tagih Janji Menhub Pisahkan Pengelola Bandara dan Navigasi Udara
Anggota Komisi V DPR, Teguh Juwarno mengapresiasi kerja keras Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap misteri tragedi
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Teguh Juwarno mengapresiasi kerja keras Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap misteri tragedi pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 di Gunung Salak, 9 Mei 2012, yang merenggut 45 nyawa itu.
Teguh mengatakan KNKT memenuhi janjinya untuk menuntaskan penyelidikan kasus Sukhoi ini paling lambat tahun ini.
Menurutnya, bahwa temuan KNKT ini sekaligus mengkonfirmasi desakan Komisi V DPR agar pemisahan pengelola bandara dengan pengelola navigasi udara segera dilakukan.
Dikatakannya, Menteri Perhubungan EE Mangindaan dalam raker panja Sukhoi beberapa waktu lalu juga telah berjanji akan menuntaskan hal ini. "Ini harus terus didesak," tegas dia, kepada Tribunnews.com, Jakarta, Rabu (19/12/2012).
Teguh katakan, keterbatasan sumber daya manusia atau tenaga (SDM) dan sarana prasarana di ATC, serta tidak bekerjanya navigasi selama beberapa saat baru-baru ini, menjadi bukti bahwa situasi pembenahan sudah sangat urgent.
Karenanya, tandas dia, Menhub tidak bisa berdiam diri dan segera merealisasikan janjinya, agar tidak semakin banyak lagi korban yang jatuh karean hal ini. " Apakah harus menunggu sampai ada musibah lagi?" tegasnya.
Tribunnews.com memberitakan sebelumnya, KNKT merilis bahwa tragedi yang merenggut 45 nyawa itu ternyata akibat obrolan bisnis di ruang kokpit. Obrolan itu membuat pilot keluar dari orbit.
Klik:
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.