Rieke Sindir Cagub Jabar Gunakan Dana APBD
Rieke Dyah Pitaloka, calon gubernur Jawa Barat, mengatakan bahwa dirinya sudah mendengar berita strategi saingannya
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rieke Dyah Pitaloka, calon gubernur Jawa Barat, mengatakan bahwa dirinya sudah mendengar berita strategi saingannya, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, dalam memenangi Pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar.
Tim pemenangan Rieke-Teten mengatakan, Aher (Ahmad Heryawan) telah menemui kepala desa untuk memilih pasangan Aher-Deddy.
Rieke menegaskan, dalam situasi politik pemilihan kepala daerah, tidak boleh calon petahana menjanjikan dana baksos yang berasal dari APBD.
KPU dalam peraturannya juga melarang kepada daerah selama 47 hari itu tidak boleh bertemu dan mengajak orang mendukung dirinya.
"Memang seharusnya seperti di negara lain. Memang yang namanya model-model baksos (bakti sosial), hibah itu dipostpone (ditunda) dulu, dalam mendekati momen-momen politik seperti pemilihan kepala daerah," ujar Rieke usai menghadiri acara 70 tahun Taufiq Kiemas di Balai Kartini, Jakarta, Senin (31/12/2012).
Rieke sendiri mengaku telah bertemu dengan masyarakat terkait upaya yang dilakukan incumbent kepada warga.
"Jadi kalaupun ada rakyat yang dapat kucuran dana hibah tersebut, bukan berarti ini ada yang ngasih. Itu uang kalian, terima saja. Tapi bukan berarti kalian harus memilih salah satu pasangan tertentu," tegas perempuan yang akrab disapa Oneng itu.
Cagub usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pun menyindir Aher yang telah menjanjikan sejumlah uang kepada kelapa daerah untuk memenangkan Pilgub Jabar.
"Adalah sangat tidak etis ketika uang rakyat kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi," sindirnya.
Sebelumnya, tim pemenangan Rieke-Teten mengatakan Aher menjanjikan sesuatu kepada kepala desa di wilayah Jabar. Jumlah kepala desa di Jabar sendiri berjumlah 5.304.