Daming Sunusi Sering Datang Siang ke Kantor
Komisi Yudisial (KY) mendapatkan laporan Calon Hakim Agung (CHA) Muhammad Daming Sunusi sering datang siang ke kantornya.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Yudisial (KY) mendapatkan laporan Calon Hakim Agung (CHA) Muhammad Daming Sunusi sering datang siang ke kantornya. Hal itu didapat dari hasil wawancara uji kelayakan antara Pimpinan KY yang dibantu oleh Dr. Soeharto, SH, MH dan Prof Dr Abdul Mukhtie Fadjar, SH, MS dengan Daming pada 25 April 2012.
Tim penguji lalu melakukan klarifikasi kepada Daming saat uji kelayakan. "Ada laporan hasil investigasi kalau bapak sering datang siang ke kantor," tanya tim penguji.
Daming lalu membantah laporan tersebut."Saya selalu datang sebelum jam 8, kecuali kalau sedang dinas ke Jakarta," ujar Daming.
Selain itu, tim penguji juga menanyakan soal harta yang dimiliki Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin. "Bapak punya rumah di Rawa Lumbu, siapa yang menempati?" tanya Tim Penguji
"Saya yang menempati," kata Daming.
"Kalau di Makasar?" tanya tim penguji lagi.
"Ada sekitar 4 rumah," ujar Daming.
"Bapak punya rumah di Rasuna Said?," katanya.
"Apartemen seluas 30 m2. Statusnya disewakan, waktu beli sekitar 400 juta," kata Daming.
Tak hanya rumah, Daming juga mengaku memiliki delapan bidang tanah yang dia beli sendiri. "Ada 3 bidang yang beli sendiri, yang lima beli sendiri," kata dia.
Selain rumah, KY juga mendapatkan laporan bahwa Daming sering berganti kendaraan saat ke kantor. "Ada temuan kalau bapak suka gonta-ganti mobil bila ke kantor," tanya tim penguji.
Namun, Daming membantahnya. "Hanya ada satu, Toyota Krista 2003, yang satu sudah dijual, saya pakai Ford yang merupakan mobil dinas. Toyota Altis ada juga, tapi saya cuma pakai satu," kata Daming.
"Bapak punya mobil Nissan Terrano?" Tanya Soeharto lagi. "Tidak pak itu mobil tetangga yang diparkir di depan rumah saya," kilah Daming.
Sementara, Ketua KY juga bertanya mengenai jumlah rekening yang Daming miliki. "Rekening di bank?", tanya Soeharto. "Sekitar 350 juta di satu rekening," kata Daming.
Soeharto kembali menanyakan apakah Daming kerap datang terlambat saat dipersidangan. Namun, Daming kembali membantahnya. "Saya rasa tidak pak, kecuali waktu di PN Jakpus, di mana sidang sudah full, jadi kita terpaksa menunggu," kata Daming.
Daming juga diketahui pernah ikut seleksi calon hakim agung. Namun ia tidak lolos. "Tahun lalu ikut seleksi CHA? Tidak lolos di mana? DPR kira2 kenapa itu?" tanya tim penguji.
"Saya tidak tahu pasti walau ada keyakinan saat fit and proper test saya akan lulus. Namun, fakta bicara lain. Saya harus mengembalikan nasib saya sendiri," tukasnya.