Prajurit TNI Tewas di Papua, Ini Tujuh Provinsi Lain Rawan Penembakan Misterius
Setelah delapan prajurit TNI tewas ditembak di Papua, setidaknya ada tujuh propinsi lain yang rawan alami kejadian serupa. Mana saja?
Penulis: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA
Insiden menyedihkan tewasnya delapan prajurit TNI di Papua karena penembakan oknum tak dikenal jangan sampai lepas perhatian dan tenggelam oleh polemik Anas Urbaningrum tersangka korupsi Hambalang.
Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch menyebutkan, pemerintahan SBY semakin kedodoran menjaga keamananan di negeri ini. Tewasnya 8 anggota TNI di Papua adlah peristiwa penyerangan terburuk dlm sejarah keamanan di negeri ini.
"Kasus ini menunjukkan betapa lemahnya intelijen dan pembinaan teritorial serta koordinasi yg dibangun aparat keamanan hingga aparat TNI bisa ditembaki tanpa perlawanan maksimal," kritik Neta S Pane.
"Presiden SBY harus mempertanggungjawabkan sistem keamanan yang dibangunnya di negeri ini kepada masyarakat. Jika aparat TNI saja terlalu gampang terbunuh oleh orang-orang tak bertanggung jawab, bagaimana dgn rakyat biasa?" sambung Neta.
Neta melontarkan desakan kepada presiden. Ada dua hal harus dilakukan SBY. Pertama copot jabatan Kapolda dan Pangdam di Papua.
Kedua, evaluasi kinerja Kapolri dan Panglima TNI. "Tertembaknya 8 anggota TNI hingga tewas dalam sehari adalah sebuah peristiwa yang sangat memalukan bangsa ini dan menunjukkan pemerintah SBY tak becus dalam membangun sistem keamanan di negeri ini, khususnya Papua," tulisnya.
Ia tegaskan, pemerintah SBY tak boleh mendiamkan peristiwa ini, apalagi menutupnya dengan adanya peristiwa-peristiwa politik di Jakarta, seperti kasus Anas dan kasus keterlibatan 3 anggota DPR dalam kasus Simulator SIM. Sebab eskalasi ancaman keamanan di tahun 2013 terlihat makin panas.
Setidaknya ada 8 daerah patut dicermati, yakni Papua, Jakarta, Sulteng, Sulsel, Solo Raya, Sumut, Sumsel, dan Lampung.
"Pemerintah SBY perlu mengantisipasinya dengan mengedepankan pimpinan aparat keamanan yang punya kapabilitas dan profesional dlm melindungi masyarakat maupun melindungi aparat keamanan sendiri. Tanpa pembenahan di jajaran aparat keamanan, Pemerintahan SBY akan terus kedodoran menjaga situasi kamtibmas di negeri ini," tutur Neta.
Baca Artikel Menarik Sebelumnya
- KKP Bantu Program PKN Kabupaten Batu Bara 5 jam lalu
- Siapa Petinggi KPK yang Dibidik Anas Urbaningrum? 5 jam lalu
- Saan Mustopa Menangis Anas Urbaningrum Mundur dari Demokrat 5 jam lalu
- Tujuh Pernyataan Majelis Tinggi Demokrat Tanggapi Berhentinya Anas 5 jam lalu
- Anas Didoakan Para Petinggi Mantan Partainya 6 jam lalu
- Petinggi Demokrat Siapkan Serangan Balik untuk Anas 6 jam lalu
- Keluarga Besar Demokrat Tahu Keterlibatan Anas dari 'Nyanyian' Nazaruddin 6 jam lalu
- Eggy Sudjana Minta Mahfud MD Bubarkan Partai Demokrat 6 jam lalu
- Sesama Mantan Ketua HMI, Eggy Sudjana Bela Anas Urbaningrum 6 jam lalu