Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPD Demokrat Bali Desak Pelaksanaan KLB

Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Bali menilai wacana Kongres Luar Biasa (KLB) harus segera digulirkan untuk mencari Ketua Umum

zoom-in DPD Demokrat Bali Desak Pelaksanaan KLB
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengadakan jumpa pers pengunduran dirinya dari Ketum PD, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013). Pengunduran Anas tersebut menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang oleh KPK sehari sebelumnya, Jumat (22/2/2013). (Tribun Jakarta/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Bali menilai wacana Kongres Luar Biasa (KLB) harus segera digulirkan untuk mencari Ketua Umum baru secepatnya menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014. DPD Demokrat Bali pun siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan KLB.

"Tentu karena Ketua Umum sudah mundur, sesuai dengan ketentuan UU maka perlu digelar kongres luar biasa agar kami punya ketum yang baru," ucap Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudharta, saat dihubungi Minggu (24/2/2013).

Mudharta mengatakan, pengurus Bali sudah sering menyelenggarakan perhelatan nasional dan internasional maka DPD Demokrat Bali pun siap menjadi tuan rumah KLB.

"Kami siap untuk dipercayakan menggelar KLB ini. Kongres pertama PD kan tahun 2005 itu ada di Bali dan sukses. saya selaku ketua DPD siap menunggu perintah dari Ketua Majelis Tinggi kalau KLB-nya mau diselenggarakan di Bali," ucap Mudharta.

Lebih lanjut, Mudharta menjelaskan saat ini terjadi kekosongan Ketua Umum di Demokrat. Padahal, Demokrat sudah harus menyiapkan calon anggota legislatif (caleg)-nya, yang memerlukan tanda tangan Ketua Umum.

"Sehingga jalan yang terbaik sesuai dengan konstitusi Partai Demokrat adalah menjalankan KLB. Demokrat adalah partai yang modern, tentu siap," kata Mudharta.

Seperti diberitakan, Anas Urbaningrum mundur dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat tak lama setelah dirinya dinyatakan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Dengan mundurnya Anas, praktis posisi Ketua Umum kosong.

Berita Rekomendasi

Majelis Tinggi partai pemenang Pemilu 2009 itu pun lansung menggelar rapat. Hasilnya, Majelis Tinggi memberikan mandat roda kepemimpinan partai kepada dua Wakil Ketua Umum Max Sopacua dan Jhonny Alen Marbun, Sekretaris Jenderal Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dan Direktur Eksekutif Toto Riyanto.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas