Banyak Kecurangan, Rieke-Teten Akan Gugat Hasil Pilgub
Tim sukses pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki bersikeras menolak
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim sukses pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki bersikeras menolak hasil perhitungan sementara Quick Count Pemilu Jawa Barat yang menempatkan pasangan Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar sebagai pemenang dalam Pilgub Jawa Barat.
Penolakan tersebut dilakukan karena tim menemukan banyak keganjilan dalam proses Pilkada Jabar, seperti penggunaan bansos jelang Pilgub, adanya pengalihan suara, dan berbagai bentuk kecurangan lainnya.
"Dengan ini, kami menolak semua hasil KPU," ujar Tim pemenangan Pilgub Jawa Barat PDIP TB Hasanudin di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2013).
Salah satu contoh kecurangan yang terjadi adalah tidak adanya kebijakan libur nasional pada hari pemungutan suara, ditambah lagi dengan tidak disediakannya TPS di kawasan-kawasan industri. Padahal seperti diketahui komunitas buruh merupakan basis pemilih pasangan Rieke-Teten.
"Ini sebabnya banyak buruh yang masuk kerja pada hari pemilihan tidak bisa memilih. KPU telah lalai. Ratusan ribu buruh tidak bisa menggunakan haknya," kata Hasanuddin.
Selain itu dari pengamatan tim, dari 29 rumah sakit tidak ditemukan satupun TPS sehingga pasien-pasien dirumah sakit tak bisa menggunakan hak suaranya.
Dengan berbagai fakta-fakta yang ada dan beberapa fakta lain yang belum bisa dibeberkan ke publik, tim pemenangan Rieke-Teten menyatakan akan tetap mengajukan gugatan terkait pelaksanaan Pilgub Jawa Barat.
"Kalaupun nanti misalnya hasilnya Rieke menang dalam hitungan pemilu, tetap akan kita gugat karena artinya Rieke menang tidak dengan angka segitu. Ini masalah hak suara rakyat yang kita perjuangkan," ujar Arteria Dahlan dari Tim Advokasi Rieke Teten.
Klik: