Aher-Deddy Nilai PDI Perjuangan Belum Dewasa Berpolitik
PDI Perjuangan dinilai belum cukup dewasa dalam berpolitik. Hal itu terlihat dari sikap PDI Perjuangan tatkala menggunakan
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan dinilai belum cukup dewasa dalam berpolitik. Hal itu terlihat dari sikap PDI Perjuangan tatkala menggunakan dalil-dalilnya menggugat hasil rekapitulasi penghitungan Pemilukada Jawa Barat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kuasa hukum pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Andi Asrun, menilai tuduhan dan tudingan yang dialamatkan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten), tidak berdasar.
Andi menilai banyak alasan yang dikemukakan Arteria Dahlan (kuasa hukum Paten) sekadar retorika belaka.
Asrun menyayangkan pernyataan Arteria yang mengatakan warga beragama Kristen tidak bisa memilih lantaran tidak diundang petugas pemungutan suara (PPS).
"Jangan membawa persoalan agama dan SARA di sidang. Harusnya belajar sopan santun, dan itu menunjukkan PDIP tidak matang dalam berpolitik," kata Asrun kepada tribunnews dan wartawan lainnya, di MK, Senin (18/3/2013).
Asrun juga membantah adanya dugaan intimidasi yang dilakukan tim Aher-Deddy.
Menurutnya, tidak mungkin wilayah Jawa Barat yang terbuka dan penduduknya terbilang berpendidikan bisa diintimidasi.
"Jabar itu daerah terbuka, bukan hutan belantara. Retorika omong kosong tudingan itu," tukasnya.
Sidang akan dilanjutkan Selasa (19/3/2013) pukul 09.00 WIB dengan agenda mendengarkan keterangan saksi.
Klik: