Anyaman Rotan Dayak Kalimantan Nyaris Punah
Keahlian menganyam rotan suku Dayak yang berada di Kalimantan Timur terancam punah
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keahlian menganyam rotan suku Dayak yang berada di Kalimantan Timur terancam punah. Pasalnya, anyaman selama ini dibuat bukan untuk dijual kembali, namun hanya untuk keperluan sehari-hari.
"Bagaimana tidak terancam punah, anyaman rotan hanya dibuat untuk dalam bentuk topi untuk menghindari panas, tas, atau anyaman bentuk bakul untuk mengangkut ternak di ladang juga tidur," tutur Eddy Mulyadi dari
Yayasan Bhakti Total Bagi Indonesia Lestari di saat konferensi pers perhelatan pagelaran seni "Seni Anyam : Adi Kriya Kalimantan di Bentara Budaya Jakart, Jumat (22/3/2013).
Seiring dengan masuknya bahan-bahan plastik atau kain untuk topi, membuat masyarakat sudah enggan menganyam lagi. Tidak perlu direpotkan, mereka tinggal membeli barang berbahan plastik itu.
"Pikiran mereka ya ngapain menganyam, buat repot. Bisa membeli produk jadi berbahan plastik dengan harga yang sangat murah," katanya.
Dikatakannya, suku dayak punya keahlian menganyam yang sangat spesifik yang masing-masing lingkungan mempunyai ciri khas yang berbeda-beda.
Menyadari pentingnya mempertahankan warisan budaya ini, Eddy menyatakan memprogramkan menghidupkan kembali produk anyaman Dayak Kalimantan.
"Kami mengambil barang yang mereka buat dan memasarkannya di Balikpapan. Kita juga buatkan show room agar orang mengenal anyaman dayak Kalimantan," tuturnya.