Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taufik Kiemas Dapat Kaos Anti SARA Saat Temui Rohaniwan

Ketua MPR Taufik Kiemas menerima rohaniawan dan perwakilan kelompok lintas iman hari ini. Taufik menerima

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Taufik Kiemas Dapat Kaos Anti SARA Saat Temui Rohaniwan
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Taufik Kiemas 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR Taufik Kiemas menerima rohaniawan dan perwakilan kelompok lintas iman hari ini. Taufik menerima 200-an rohaniawan di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI, Senin (8/4/2013).

Forum Rohaniawan itu meminta MPR mendesak pemerintah pusat dan daerah memberikan jaminan, perlindungan kebebasan dan kemerdekaan beragama.

Menjelang penutupan audiensi yang digelar antara para Rohaniawan ketua MPR, tersebut salah koordinator rohaniawan maju ke depan menyerahkan pernyataan sikap sekaligus memberi hadiah sebuah kaos kepada Taufik Kiemas.

Kaos tersebut lalu di buka oleh Taufik Kiemas. Dalam kaos yg bergambar salah satu aktivis 98, Adian Napitupulu, tertulis "Musuh kita bukan suku dan agama yang berbeda tapi kekuasaan yang menindas".

Pendeta HKBP Roy Simanjuntak mengatakan pemberian kaos tersebut dilakukan agar MPR sebagai lembaga tertinggi di negeri ini bisa menyebarkan semangat anti diskriminasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sekarang ini intoleransi dan diskriminasi berdasarkan agama menyebar luas, baik dilakukan oleh kelompok intoleran atau negara melalui perangkat-perangkatnya, yang membangkitkan sentimen kebencian terhadap kelompok lain yang dianggap minoritas," ungkapnya.

Ia mencontohkan kasus HKBP Filadelfia, GKI Yasmin, HKBP Setu, Ahmadiyah,Syiah yang menjadi korban kelompok intoleran. "Untuk itu kami memberikan kaos yang bertuliskan kata-kata yang menurut kami sangat berarti guna membangun semangat anti diskriminasi di republik ini," tuturnya.

Roy berharap Taufik Kiemas mau menggunakan kaos Anti SARA tersebut dan mempraktekkannya dalam kehidupan.

"Jadi kita juga berharap Anti SARA ini tidak hanya menjadi jargon, namun dipratekkan dalam kehidupan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas