TNI AL Siap Bantu Ilmuwan Lakukan Eskavasi di Gunung Padang
TNI Angkatan Laut (TNI AL) menyatakan kesiapanya untuk membantu para ilmuwan dalam melakukan proses eskavasi
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (TNI AL) menyatakan kesiapanya untuk membantu para ilmuwan dalam melakukan proses eskavasi terhadap bangunan purba yang terkubur di Situs Gunung Padang. Hal tersebut terungkap dalam pernyataan Kadispen TNI AL, Laksma TNI Untung Suropati saat menghadiri seminar di UI.
“Pada prinsipnya TNI AL selalu siap dilibatkan,” ungkap Untung dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (11/4/2013).
Untung Suropati datang mewakili KSAL Laksamana Madya TNI Marsetio dalam acara tersebut, selain memberikan paparan dengan tema “Teknologi Perkapalan dan Sejarah Peradaban Indonesia”, juga turut mendengarkan paparan dari arkeolog UI, Dr. Ali Akbar yang tergabung dalam Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang tentang temuan terbaru dalam sejarah peradaban Indonesia.
Sementara itu, Prof. Dr. Hasjim Djalal yang turut hadir, mengungkapkan bahwa sejarah peradaban suatu bangsa juga menjadi penting, karena dalam pengalamanya di era Presiden Soekarno sampai sekarang sebagai Wakil Indonesia dalam meja perundingan batas-batas Negara, temuan sejarah merupakan bukti pendukung utama dalam menentukan batas-batas
negara. “Saya mengikuti paparan Pak Ali Akbar dan tim, Gunung Padang bukan sekadar artefak sejarah. Sudah bagus pemerintah mau membantu peneliti, selama ini kesanya para peneliti dibiarkan bekerja sendiri,” tutupnya.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam (4/4/2013) mengungkapkan apresiasinya kepada para ilmuwan yang terlibat di dalam Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang dan berharap hendaknya apa yang telah dihasilkan oleh penelitian tersebut, selain didukung oleh semua pihak, dapat dijadikan inspirasi bagi intelektual lainya untuk menghasilkan karya-karya atau temuan-temuan nyata yang bermanfaat untuk bangsa indonesia. "Intelektual kita banyak, kalau berkontribusi semua, maka akan baik untuk Indonesia," ujar Seskab Dipo Alam.
Sebagai informasi, para peneliti Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang terdiri dari berbagai ilmuwan terbaik Indonesia seperti ahli kebumian dari LIPO, Dr. Danny Hilman Natawijaya, mantan Ketua Umum IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) paleosedimentolog, Dr. Andang Bachtiar, Pendiri MARI (masyarakat arkeologi Indonesia) yang juga arkeolog UI, Dr. Ali Akbar, ahli budaya FIB UI, Dr. Lily Tjahjandari, praktisi arsitek dan kawasan, Pon Purajatnika, ahli kompleksitas dan astronomi dari BFI, Hokky Situngkir, ahli permodelan sipil BPPT, Dr. Budianto Ontowirjo,ahli petrografi ITB, Dr. Andri S Subandrio, ahli administrasi negara, Prof.DR.Zaidan Nawawi dan sebagainya.
Tim yang dibentuk atas inisiasi, Andi Arief (Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam) merupakan pendalaman terhadap temuan ikutan dalam penelitian kebencanaan purba, sebagai salah satu bagian utama dari mitigasi terhadap katastropik (bencana sangat besar) yang mengulang. Dibentuknya tim ini merupakan satu bentuk fasilitasi pemerintah terhadap keinginan para ilmuwan multi disipilin memberikan sumbangsih kepada negara.