Wacana Pergantian Kapolri Dikhawatirkan Internal Polri Bergolak
Wacana pergantian Jenderal Polisi Timur Pradopo dari jabatan Kapolri dikhawatirkan menimbulkan dinamika baru
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana pergantian Jenderal Polisi Timur Pradopo dari jabatan Kapolri dikhawatirkan menimbulkan dinamika baru dan gejolak di internal Polri.
"Tidak boleh main-main dengan isu seperti ini. Di tengah jalan akan banyak dinamika dan solidaritas Polri jangan sampai terganggu kalau isu ini dibiarkan lama," kata Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Oleh karena itu, Trimedya mengatakan jika benar Presiden SBY hendak mengganti Kapolri dalam waktu dekat maka sebaiknya segera dilaksanakan sebab jika berlama-lama dikhawatirkan membuat gejolak di internal Polri. Sebab pengalaman selama ini suksesi untuk jabatan Kapolri kerap diwarnai dinamika dan gejolak-gejolak tertentu terkait rebutan jabatan Kapolri.
"Harus dipastikan segera dilaksanakan jangan dibiarkan lama isu seperti ini. Sebab jika hal seperti ini berlama-lama maka langsung tim sukses bekerja, ada soal angkatan bermain, sampai main diluar dari DPR dan lainnya," kata Trimedya.
Lanjut politisi PDI-Perjuangan ini Timur Pradopo sebenarnya pensiun dan habis masa jabatannya sebagai Kapolri Januari 2014 nanti. Namun jika diadakan pergantian sekarang tidak masalah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Presiden SBY.
"Dalam pandangan Presiden mungkin saja dipercepat karena jika Januari baru diganti akan mepet dengan Pemilu. Tapi kalau mau dipercepat pergantian harus ada kepastian. Kalau dipercepat kita bisa pahami untuk persiapan Pemilu," kata Trimedya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.