Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mayor Agus Hadir di Acara HIPMI, Sudah Dapat Izin Panglima

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan tak pernah mempermasalahkan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mayor Agus Hadir di Acara HIPMI, Sudah Dapat Izin Panglima
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono, bersama istrinya Annisa Pohan, dan putrinya Amira Tunggadewi Yudhoyono 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan tak pernah mempermasalahkan perihal kehadiran Mayor Infantri Agus Harimurti Yudhoyono dalam acara yang diselanggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamis (18/4/2013) lalu, dan disiarkan dibeberapa TV nasional.

"Kenapa rupanya? Ngga ada masalah, itu sudah dapat izin langsung oleh Panglima TNI," kata Iskandar saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (19/4/2013) sore.

Jenderal bintang dua dari TNI Angkatan Laut itu tak kaget saat dikonformasi hal tersebut. Menurutnya siapapun anggota TNI boleh berbicara, namun sesuai dengan izin atasannya.

"TNI dimanapun boleh berbicara asal ada izin dari Panglima. Siapun boleh saja," tegasnya.

Menurut Iskandar, munculnya putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhyono itu di acara televisi bukanlah yang pertama kali. Ia pernah berbicara perihal pasukan perdamaian TNI beberapa waktu lalu disebuah stasiun televisi swasta.

"Beliau tamatan Harvard, tentu paham hal soal ekonomi dan pandangannya tentang kepemimpinan negara dimasa depan. Bagus dong," lanjutnya.

Sebelumnya, Mayor Infanteri Agus Harimurti hadir dalam acara Indonesian Young Leaders Forum 2013 yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta kemarin, Kamis (18/4/2013). Di dalam acara itu, hadir pula Puan Maharani, Anindya Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto.

Berita Rekomendasi

Agus mendapat kesempatan untuk menyampaikan pandangannya. Ia menyoroti tentang perlunya pembangunan SDM untuk mengantisipasi potensi konflik yang muncul di kawasan Asia Tenggara. Agus menilai untuk mengantisipasi konflik itu prajurit yang dimiliki harus unggul dan profesional serta menerapkan strategi soft power, banyak kawan tanpa musuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas