Maruarar: Anak Pembesar Tak Jamin Berkualitas
Maruarar Sirait, mengatakan seorang anak pembesar atau tokoh bukan jaminan menjadi anggota dewan.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDI P) Maruarar Sirait, mengatakan seorang anak pembesar atau tokoh bukan jaminan menjadi anggota dewan. Nama besar tanpa kualitas dan kompetensi tak berarti apa-apa.
"Anak muda hanya bergantung di balik feodalisme atau dinasti yang tak berkualitas, sekarang tidak ada jaminan. Mau anak siapa, cucu siapa, kalau tak berkualitas, tak punya kompetensi, bakal tak didukung publik," ujar Ara di KPU, Jakarta, Rabu (1/5/2013).
Menurut Ara, saat ini rakyat sudah pintar menentukan wakil rakyat dan pemimpin mereka bukan karena popularitas belaka, melainkan karena kemampuannya. Terbukti sejumlah anak muda bisa memimpin suatu daerah seperti Jokowi, Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau rakyat semakin cerdas seperti saat ini. Saya rasa mereka akan memiliki pilihan yang tepat. Mereka tidak mau main-main dengan nasibnya. Saya pikir pemberdayaan pemilih menjadi sangat penting. Dia akan tidak salah memilih," katanya.
Ara mengakui, pencalonan kekerabatan dalam sebuat partai politik tak bisa dihindari. Namun harus digarisbawahi, jika caleg tersebut memiliki kualitas, integritas, dan kemampuan berorganisasi maka memiliki hak mencalonkan.
"Saya pikir saya tidak menolak bagian dari dinasti. Tetapi kekualitas yang berintegritas, yang nasionalis, yang memiliki dukungan publik, yang kuat. Biar publik yang menilai. Saya pikir itu adalah proses yang harus dilewati semua. Tak bisa penilaian elit itu harus penilaian publik," tambahnya.
Ia membantah jika dalam PDI Perjuangan sangat mengunggulkan kekerabatan. Pasalnya, banyak kader muda banteng gemuk memiliki potensi, kemampuan dan integritas sangat bagus seperti Rieke Diah Pitaloka, Ganjar Pranowo, Arif Wibowo .
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.