Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hubungan Kelompok Teroris Abu Roban dan Abu Omar

Sel jaringan teroris di Indonesia seakan tidak pernah habis, mereka terus hidup dengan merekrut orang-orang baru.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hubungan Kelompok Teroris Abu Roban dan Abu Omar
TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka
Jenazah Abu Roban (RS), terduga teroris yang meninggal dalam baku tempak dengan densus 88, pada Rabu (8/5/2013) lalu, di Desa Limpung, Babupaten Batang diangkut dari RS Bhayangkara Semarang. Kamis (9/5/2013) Jenazah Abu Roban dibawa menuju RS Kramat Jati Jakarta menggunakan mobil Disarter Victim Identivication (DVI). (TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sel jaringan teroris di Indonesia seakan tidak pernah habis, mereka terus hidup dengan merekrut orang-orang baru. Kelompok teroris Abu Roban yang merupakan spesialis pencari dana ternyata mendapat dukungan dari kelompok Abu Omar.

Meskipun Abu Omar sendiri sudah mendekam didalam penjara, tetapi kelompoknya yang masih berkeliaran tetap bergerak dengan menyuplai senjata api kepada kelompok-kelompok teroris baru, termasuk kelompok Abu Roban.

Abu Omar ditangkap 2010 terkait dengan penyelundupan senjata api dari Filipina. Pentolan teroris spesialis pemasok senjata api tersebut ditangkap di Kalimantan setelah menyelundupkan senjata Api berbagai jenis dari Filipina melalui perairan Manado.

Kelompok Abu Roban dan Abu Omar memiliki hubungan yang erat meskipun hubungan secara pribadi antara Abu Roban dan Abu Omar belum diketahui secara jelas.

Kelompok Abu Roban berhasil diungkap tim Densus 88 Antiteror Polri setelah penangkapan sejumlah teroris di Beji, Bojong Gede, Tambora, dan Bekasi. Penangkapan tersebut terkait aksi teror dan perampokan toko emas.

"Mata rantai kelompok Abu Omar dalam peristiwa yang terjadi di Tamboran, Beji, Depok, Bojong Gede, sangat kuat, orang-orang yang sebelumnya sudah tertangkap tersebut berhubungan erat dengan mereka ini, sehingga kita fokuskan penyelidikan terhadap kelompok Abu Roban cs ini," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Jumat (10/5/2013).

Boy menduga bila senjata api yang dipegang kelompok Abu Roban berasal dari kelompok Abu Omar. Bagaimana pun Abu Omar merupakan seorang pentolan teroris spesialis jual beli senjata api.

"Kalau senjata indikasi berawal dari Abu Omar walaupun sudah tidak aktif, tentu lapisan bawah Abu Omar jadi operator-operator yang masih berjalan, proses transaksi bergulir dengan kelompok ini (Abu Roban). Nanti dari hasil pemeriksaan akan terurai dari mana senjata api itu," ujarnya.

Lalu apakah kelompok Abu Omar bergabung dengan kelompok Abu Roban dalam melakukan sejumlah perampokan untuk pendanaan teror? Boy menjelaskan bahwa kelompok Abu Omar diduga kuat hanya penyuplai senjata api.

"Kalau sementara kita lihat kelompok Abu Omar sebagai penjual senjata api, senjata api pernah dipakai kelompok teroris, sehingga lebih pada penjual senjata api," ucap Boy.

Abu Omar pun memiliki keterkaitan dengan kelompok Mujahid Indonesia Timur yang saat ini dipimpin Santoso. Santoso merupakan DPO kepolisian yang sudah sejak lama tidak pernah bisa tertangkap. Abu Roban diketahui sudah mengirimkan dana hasil rampokan ke Poso.

"Mereka mengumpulkan uang untuk bangun kekuatan agar punya keterampilan, sarana untuk berbuat teror," ujar Boy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas