Perludem: Kampanye, Arena Partai Politik Mencari Uang Haram
Hal tersebut menurut Didik sudah menjadi pola partai politik
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai waktu kampanye adalah arena semua partai politik mendapatkan uang untuk mereka sendiri.
"Partai politik justru menggunakan kampanye untuk mendapatkan uang haram sebanyak-banyaknya," ujar Ketua Perludem Didik Supriyanto, Minggu (2/6/2013).
Dalam pelaksanaannya Didik menjelaskan partai politik meminta donatur dari banyak pengusaha dan perusahaan saat waktu kampanye berlangsung. Hal tersebut menurut Didik sudah menjadi pola partai politik.
"Dengan alasan kampanye mereka menekan pengusaha dan perusahaan. Itu arena partai politik mencari anggaran haram," jelas Didik.
Didik mengatakan selama ini para partai politik beralasan mengumpulkan uang untuk anggaran kampanye. Didik menambahkan para partai politik berdalih anggaran kampanye mahal.
"Mereka bilang mengumpulkan uang untuk kampanye, karena anggaran kampanye mahal, justru itu sebaliknya," papar Didik.
Menurut data Perludem, di Pemilu Tahun 2009, dari 1500 Pemilih anggaran kampanye untuk pemilu nasional mencapai Rp 256 miliar, pemilu provinsi mencapai Rp 7,76 miliar, dan pemilu kabupaten mencapai kota Rp 544,90 juta. Dari anggaran kampanye sebesar itu, sebagian besar diambil untuk partai politik.
"70 persen anggaran kampanye untuk partai politik," jelas Didik.