KSPI Tolak Kenaikan Harga BBM
Padahal buruh tidak punya kemampuan beli rumah dan membayar dana transportasi publik dengan ongkos yang murah
Penulis: Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 3000 massa buruh di DPR dan ribuan buruh di kawasan industri Pulogadung melakukan aksi demonstrasi untuk menentang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan aksi bertajuk "TOLAK KENAIKAN HARGA BBM" itu karena adanya beberapa hal yang mendasarinya yaitu menurunkan daya beli, serta kebijakan BLSM yang berlangsung sia-sia.
"Kenaikan BBM bersubsidi akan menurunkan daya beli 30 persen sehingga kenaikan UMP tahun lalu sebesar 30 persen menjadi sia-sia dan diperparah harga barang melambung tinggi jelang puasa dan lebaran serta buruh tidak dapat BLSM, sehingga BLSM lebih bersifat politis jelang pemilu dan buruh tetap miskin," kata Said dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/06/2013).
Ia menambahkan tidak adanya satupun kebijakan pemerintah terkait pengalihan subsidi BBM diorientasikan untuk pelaksanaan jaminan kesehatan seluruh rakyat pada 1 Januari 2014. Padahal buruh tidak punya kemampuan beli rumah dan membayar dana transportasi publik dengan ongkos yang murah.
Ia menegaskan bila pemerintah tetap menaikan harga BBM maka Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) akan melakukan aksi secara terus menerus dan akan melakukan mogok nasional pada saat presiden RI membacakan RAPBN pada paripurna di DPR RI.
"Jika pemerintah tetap menaikan harga BBM maka MPBI akan aksi terus dan puncaknya akan rencana MOGOK NASIONAL pada 16 Agustus 2013, saat presiden RI membacakan RAPBN di paripurna DPR RI," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.