Presiden Terima PM Papua Nugini, Pengunjuk Rasa Tak Boleh Mendekat
Kepolisian Resort Jakarta Pusat tidak mengizinkan pengunjuk rasa mendekati Istana Negara. Ratusan aparat kepolisian
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Resort Jakarta Pusat tidak mengizinkan pengunjuk rasa mendekati Istana Negara. Ratusan aparat kepolisian disiagakan di Jalan Medan Merdeka Barat untuk menghadang para demonstran.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol AR Yoyol, mengatakan penutupan tersebut dilakukan karena Presiden SBY sedang menerima tamu kenegaraan.
"Para demonstran ditahan untuk tidak di Istana karena ada tamu negara. Kalau tidak ada, los saja," ujar Yoyol, saat memimpin anak buahnya menjaga unjuk rasa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (17/6/2013).
Sejak pagi, situasi di depan Istana Negara memang relaitf sepi. Tidak ada aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pantauan Tribunnews, hanya KAMMI yang melakukan aksi unjuk rasa sore tadi. Namun, akibat dihadang ratusan kepolisian, dan kalah jumlah, massa KAMMI akhirnya membubarkan diri.
Sekeda informasi, Presiden SBY hari ini menerima kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini Peter Oniel.