Masyarakat Jateng Tak Ingin BLSM Rusuh Seperti BLT Dulu
Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat di daerahnya trauma pemberian BLT
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat di daerahnya trauma pemberian BLT di masa lalu akan terulang pada pembagian BLSM yang akan segera diberikan dalam waktu dekat.
Masyarakat di daerahnya, menurut Ganjar lebih memilih agar dana BLSM itu diberikan kepada desa untuk pembangunan infrastruktur.
“Saya terjun langsung ke masyarakat beberapa waktu lalu dan mendapati banyak masyarakat yang trauma pada pembagian BLT dimasa lalu. Mereka takut rusuh pembagian BLT akan terulang kembali pada pembagian BLSM. Makanya mereka lebih menyukai kalau dana itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa,” ujar Ganjar ketika dihubungi wartawan, Rabu (19/6/2013),
Penggunaan dana BLSM untuk pembangunan infrastrukur desa, kata Ganjar, jauh lebih bermanfaat daripada dibagikan langsung kepada masyarakat. Uang Rp 150 ribu tidak akan bisa mengatasi dampak dari keputusan menaikan harga BBM berupa kenaikan harga-harga yang sifatnya permanen.
“Uang Rp 150 ribu saat ini paling bisa digunakan untuk menyambung hidup beberapa hari. Padahal dampak dari kebijakan kenaikan BBM itu berupa kenaikan harga-harga lainnya bersifat permanen. Jadi saya sangat yakin uang tersebut tidak akan bisa menanggung beban masyarakat sebagai dampak dari kenaikan BBM yang bertambah,”katanya.
Para aparat desa yang bertugas membagikan BLT pun, ujar Ganjar, trauma karena mekanisme pembagian yang tidak jelas siapa yang mendapatkannya dari pendataan yang juga tidak sesuai fakta membuat mereka menjadi sasaran fitnah dan kemarahan warga.