Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mensos Salim Segaf Pasrah Putusan SBY Atas Nasibnya di Kabinet

Sikap pasrah. Begitulah gambaran yang tampak dari sosok dan tutur kata kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang duduk

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mensos Salim Segaf Pasrah Putusan SBY Atas Nasibnya di Kabinet
Eri Komar Sinaga/Tribun Jakarta
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap pasrah. Begitulah gambaran yang tampak dari sosok dan tutur kata kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang duduk sebagai Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri mengenai nasibnya di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Sikap pasrah ini tampak setelah  Partainya menolak kebijakan pemerintah saat Rapat Paripurna DPR Senin malam lalu, saat menyetujui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) Tahun 2013, yang didalamnya juga memuat mengenai kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Nasibnya pun diserahkannya kepada keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pimpinannya jika dirinya akan dicopot dari Kabinet sebagai dampak sikap PKS yang menolak kebijakan pemerintah dan Setgab koalisi.

"Semua kembali kepada Presiden. Memang waktu voting itu, PKS beda pendapat. Jadi memang ini semua kembali pada Presiden," ungkap Salim kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Meski di tengah gonjang-ganjing mengenai nasib PKS dan Menteri PKS, dia mengaku tidak terusik pada kabar-kabar tersebut. Salim hanya ingin selalu dapat bekerja maksimal. Termaksud menjalankan program pemerintah yakni penyaluran program sosial sebagai kompensasi kenaikkan harga BBM bersubsidi. "Tetep kita akan all out," cetusnya.

Lagi-lagi Salim menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden, jika akhirnya dirinya didepak dari Kebinet. Kapan pun Salim siap bila keputusan itu akhirnya diambil Presiden terhadap Menteri-menteri yang berasal dari PKS.

Namun, tegas dia, jauh lebih penting sekarang ini adalah bekerja optimal menyukseskan program pemerintah baik itu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan program sosial lainnya sebagai kompensasi keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM.

Berita Rekomendasi

"Kalau soal waktu kita enggak tahu juga ya soal waktu itu. Itu kita juga tidak tahu apakah Presiden akan memutuskan terus atau tidak. Itu lagi-lagi kembali kepada Presiden," ucapnya.

Lebih lanjut terkait sikap rekan Kabinet lainnya terhadap dirinya pasca-PKS menolak kebijakan Pemerintah, menurutnya tidak ada perubahan. Semua anggota Kabinet dengan dirinya saling bersinergi untuk bekerja. Cibiran atau pun gojlokan-gojlokan serta sindiran pun sampai dengan hari ini tidak pernah diterimanya dari sesama anggota kabinet.

"Kita biasa, menteri-menteri, kabinet, koalisi semua itu berjalan bagus. Saya juga enggak ada masalah. Kita kan saling melengkapi satu sama lain. Kita saling melengkapi saja, contoh kita nanti ke Makassar, Bali, semuanya harus turun untuk sosialisasi, di daerah dan jelas ini semua ada pilihan yang jelas-jelas pro- rakyat," ucapnya.

Terkait tawaran Partai Demokrat, Salim mengaku tidak berpikir untuk itu. Karena baginya, tetap pilihan berada di kabinet. "Kalau itu kan enggak mesti pindah-pindah partai," katanya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas