Menag Akui Gagal Lobi Pemerintah Arab Saudi Soal Kuota Haji
Menteri Agama Suryadharma Alie mengakui pihaknya gagal melobi kerajaan Arab Saudi yang memangkas kuota
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Alie mengakui pihaknya gagal melobi kerajaan Arab Saudi yang memangkas kuota jamaah haji. Pemangkasan itu dilakukan selama tahun 2013-2016 karena perluasan Masjidil Haram.
Ia mengatakan permintaan penambahan kuota tidak diterima Arab Saudi. "Masih menunggu surat dari Arab kepada SBY. Kalau dilihat dari tanda-tanda tidak diterima sangat kuat," kata Suryadharma Ali di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/7/2013).
Pemerintah bersama pimpinan Komisi VIII telah melakukan lobi dengan pemerintah Arab Saudi yang diwakili Wakil Menteri Haji dan Menteri Haji. Namun upaya itu gagal. Lobi yang dilakukan untuk mengurangi pemotongan kuota pengurangan 20 persen setiap tahun pada masa 2013-2016 juga gagal.
"Responnya nanti, insya Allah, insya Allah katanya karena masjid ini masijd Allah, jamaah yang datang ke sini adalah tamu-tamu Allah, maka Insya Allah. Apa boleh dikata ini kan?" tuturnya.
Pemerintah juga melakukan lobi untuk meminimalkan potensi kerugian Indonesia dengan melakukan normalisasi harga pemondokan serta pergantian tanah.
"Kita minta pemerintah Arab ikut bertanggung jawab," katanya.
Suryadharma mengatakan pengurangan kuota sebanyak 20 persen karena daya tampung Masjidil Haram yang mengalami penurunan. Daya tampung awal Masjidil Haram yang awalnya 48 ribu jamaah per jam menjadi 22 ribu jamaah per jam.
"Karena lantai dua dan tiga dipotong jadi terputus. Dengan pengurangan kapasitas kini lebih dari 50 persen, tapi yang dipotong hanya 20 persen," tuturnya.
Suryadharma menjelaskan saat ini pembangunan Masjidil Haram memasuki tahap pertama yang diharapkan berjalan selama satu tahun.
"Kalau tiga tahap artinya tiga tahun. Semoga bisa tepat waktu," tuturnya.