Wakapolri: Oh, Ini Badik Ya? Tangkap Orang Ini!
Kisah pencabutan badik itu, terjadi saat terjadi ketegangan diantara peserta pemilih ketua Hipmi Sulsel.
TRIBUNNEWS.COM - M Sabil Deppu (32), seorang pengusaha muda yang tergabung di BPC Hipmi Makassar, nekat mencabut sebilah badik, senjata tajam khas Bugis-Makassar, di depan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna, di Legend Coffee Shop, Grand Clarion Hotel, Jl AP Pettarani Makassar, Selasa (2/7/2013) tadi malam.
Belum diketahui, motif pemuda berkulit putih ini mencabut badik. Namun dari sejumlah keterangan yang dihimpun Tribun Timur (Tribunnews.com Network) di arena musda, tadi malam, Sabil tegang menyusul ketatnya perebutan suara dua calon Ketua Hipmi Sulsel.
Wakapolri Komjen Nanan Sukarna datang ke Makassar dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). Jenderal bintang tiga yang tahun ini memasuki masa purnawirawan, menginap juga menginap di hotel yang sama.
Wakapolri mendekat ke venue musda Hipmi atas ajakan Ketua Umum BPP Hipmi, Raja Sapta Oktohari (RSO). Di Jakarta, RSO yang juga pecinta motor gede ini, memang terbilang dekat dengan Nanan.
Kisah pencabutan badik itu, terjadi saat terjadi ketegangan diantara peserta pemilih ketua Hipmi Sulsel. Di saat bersamaan, Wakapolri yang mengenakan kemeja putih berlambang Harley Davidson, melintas dekat sekelompok panitia dan peserta musda.
"Kami dengar-dengar, Sabil ini mencabut badik karena ada yang mencoba mengganggu kakaknya," kata seorang peserta musda Hipmi yang minta identitasnya disamarkan.
Kakak Sabil adalah Firdaus Deppu (35). Dia termasuk pentolan BPC Hipmi Sulsel dan menjadi tokoh sentral di musda ini. Firdaus adalah pria kelahiran Lappariaja, Bone, dan kini menyelesaikan kuliah magisternya di Pps UNM Makassar.
Kala itu terjadi keributan di lantai II dengan teriakan itu "bawa badik, itu bawa badik," (Sabil Deppu) kemudian Wakapolri dan Wakapolda saat mendengar hal tersebut naik ke lantai II dan memeriksa orang tersebut dan mendapati badik di pinggang sebelah kanan terduga pelaku. "Ooooh badik? Yaa amankan," ujar Wakapolri.
Berdasarkan informasi dari Kapolsek Tamalate, Suaeb Majid, awalnya pelaku tidak mengetahui bahwa yang melintas tersebut adalah Wakapolri dan Wakapolda, sebab keduanya mengenakan pakaian safari berwarna putih.
Akibat insiden ini kata Suaeb dirinya akan melakukan pengamanan ketat di area hotel dengan menurunkan sebanyak satu pleton dengan jumlah 31 personel. Organizing Commite, A.Reiza Makkawaru mengaku tidak begitu mempersoalkan insiden ini sebab tidak ada indikasi mengancam keselamatan orang.
Dirinya mengaku masih percaya pada pengurus, dan anggota Hipmi untuk tetap menjaga nama baik organisasi sekalipun dalam bingkai perbedaan. Saat insiden berlangsung memang nampak ruangan Musda sepi peserta.
Kendati demikian pembukaan tetap dilanjutkan Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi membenarkan insiden tersebut. Saat kejadian, pelaku sempat menghunus badik saat Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna baru saja tiba di Legend Café, Grand Clarion Hotel.
Namun, aksi pelaku terhenti. Ia langsung diamankan Kapolsek Tamalate AKP Suaeb yang tak jauh dari lokasi. Kapolda Sulselbar Irjen Pol Andi Burhanuddin Andi bahkan langsung turun tangan mengamankan badik pelaku. Kapolda, menurut Endi, langsung menginstruksikan Kapolsek Tamalate untuk memproses pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku.(cr6/ziz/cha)