Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Dugaan Penggelapan Dibalik Hilangnya 250 Dinamit

diperkirakan dinamit hilang di kawasan Cisauk, Tangerang Selatan, Banten, dan di Cigudeg, Bogor

zoom-in Ada Dugaan Penggelapan Dibalik Hilangnya 250 Dinamit
Dinamit ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilangnya 250 batang dinamit dalam perjalanan dari Subang ke Bogor tak hanya memunculkan dugaan pencurian oleh "bajing loncat". Dari hasil rekonstruksi beberapa kali yang digelar di gudang PT MNK di Subang, Jawa Barat, ada juga dugaan penggelapan oleh oknum.

"Rekonstruksi terakhirnya tetap mengarah ke penggelapan dan pencurian," ujar Kepala Bagian Analisis dan Evaluasi Divisi Humas Polri Komisaris Besar Rusli Hedyaman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2013).

Dari rekonstruksi awal yang dilakukan, diperkirakan dinamit hilang di kawasan Cisauk, Tangerang Selatan, Banten, dan di Cigudeg, Bogor, Jawa Barat. Truk pengangkut memang sempat berhenti di Cisauk.

Rekonstruksi kedua mendapatkan adanya pemindahan 24 dus berisi dinamit dari truk tujuan Bogor ke truk tujuan Nusa Tenggara Timur. Pemindahan terjadi ketika truk masih berada di kawasan gudang PT MNK di Subang.

"Ini masih didalami oleh kawan-kawan di lapangan, apakah terkait pencurian modus bajing loncat atau penggelapan," lanjut Rusli. Dalam kasus ini, sebanyak 29 saksi telah diperiksa.

Di antara para saksi adalah sopir dan kondektur truk, dua anggota brimob, petugas keamanan, kepala gudang, dan pegawai perusahaan. Penyelidikan kasus melibatkan tim gabungan dari Polres Bogor, Polres Subang, Polres Jakarta Utara, Polres Tangerang, Polda Jawa Barat, dan Badan Reserse Kriminal Polri.

Seperti diberitakan, dua dus berisi 250 dinamit diketahui hilang dalam perjalanan dari gudang bahan peledak PT MNK Subang ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Berita Rekomendasi

Dalam perjalanannya, truk sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda, berangkat lagi dua truk sehingga total empat truk jalan beriringan. Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram atau 80 dus, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.

Dari hasil penyelidikan, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. Pada Kamis (27/6/2013), diketahui hilangnya dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Ada sobekan terpal yang menutup truk tersebut. Bahan peledak yang hilang berukuran 5 x 20 sentimeter dengan bentuk seperti sosis.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas