SBY: Masih Banyak Cara Amalkan Amar Maruf Nahi Munkar
Pernyataan SBY ini menindaklanjuti, aksi 'sweeping' ormas Front Pembela Islam (FPI) terhadap sejumlah lokalisasi
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan, masih banyak cara mengamalkan amar ma'ruf nahi munkar (melakukan kebaikan dan melerai kemungkaran) dilakukan dalam Ramadan ini.
Pernyataan SBY ini menindaklanjuti, aksi 'sweeping' ormas Front Pembela Islam (FPI) terhadap sejumlah lokalisasi di Kendal, Jawa Tengah, sampai menimbulkan kekerasan. Jelas aksi ini membuat warga melakukan perlawanan.
"Hormatilah bulan puasa. Semua harus menahan diri. Banyak cara baik menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Itu sudah sangat jelas diajarkan dalam agama Islam," ujar SBY di JIExpo, Jakarta, Minggu (21/7/2013).
SBY meminta kepada pihak kepolisian terus mengawal dan menjaga ketentraman di bulan Ramadan ini. Polri diminta tak ragu mencegah tindakan yang menimbulkan keonaran, kerusuhan, dan aksi anarkis yang sebenarnya tak perlu terjadi.
"Posisi negara dan saya sangat jelas. Kita tak akan berikan toleransi siapa pun yang melakukan aksi kekerasan, tindakan perusakan, main hakim sendiri, dan semua yang bertentangan dengan hukum dan aturan berlaku di negeri ini," terangnya.
SBY juga meminta dukungan rakyat Indonesia untuk sama-sama menciptakan ketenteraman di negeri ini, dengan menghormati prosedur hukum, saling hormat menghormati, terlebih di bulan suci Ramadan.
"Penegak hukum harus jalankan tugas secara profesional, tegas, tak biarkan tindakan kekerasan terus terjadi di negeri ini. Gunakan cara terbaik sepersuasif mungkin. Kalau harus tegakkan dengan tegas, tegakkan!" Perintah SBY.
Pada Rabu (17/7/2013), sekitar pukul 15.00 WIB, massa FPI Temanggung melakukan sweeping lokalisasi Sarem dan beberapa tempat hiburan di Kecamatan Sukorejo. Mereka datang mengendarai tiga unit mobil, dan merusak tempat hiburan malam di lokasi tersebut.
Ketika melakukan sweeping terjadi bentrokan dengan warga sekitar. Warga melawan kelompok ormas tersebut. Warga merusak satu unit mobil pikap milik ormas islam tersebut. Mobil tersebut dirusak di bundaran Sukorejo.
Dalam bentrokan itu ada dua orang dari kelompok ormas yang mengalami luka ringan. Kedua orang itu sempat diamankan di Polsek Patean. Kejadian itu berlangsung hingga pukul 17.30 WIB. Tetapi malam itu sebagaian warga berjaga-jaga di beberapa titik di desa itu.
Malam itu juga ada perwakilan warga yang mendatangi pemimpin kelompok ormas Islam itu di Temanggung. Maksud kedatangan mereka meminta ganti rugi atas perusakan yang dilakukan kelompok ormas Islam, tapi menolak.