Soal Pergantian Kapolri, Timur Pradopo Terserah SBY
Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo mengungkapkan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Susilo
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo mengungkapkan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pergantian pucuk pimpinan Polri.
"Sekali lagi kita serahkan pada bapak presiden," kata Timur saat ditemui di gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2013).
Menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, terkait dengan jabatan Kapolri pihaknya sudah mempersiapkan kader-kadernya. "Semua yang kaitan dengan jabatan Kapolri kan sudah disiapkan, yang sekarang adalah yang punya pangkat bintang tiga, saya kira itu yang punya kesempatan," ungkapnya.
Terkait adanya perwira tinggi Polri yang terlilit masalah rekening gendut dan saat ini masuk dalam bursa calon Kapolri, Timur tidak mau berandai-andai. "Kita berangkat dari fakta, bukan dari katanya-katanya," ujar Timur.
Bila pergantian Kapolri dilakukan Agustus 2013 (seharusnya Januari 2014 pada saat Timur Pradopo Pensiun), ditataran pejabat Polri yang menyandang bintang tiga di pundaknya saat ini dari segi usia dan masa tugas hanya ada tiga jendral bintang tiga yang memiliki peluang besar.
Pertama, Komjen Pol Sutarman, pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957 ini merupakan jebolan Akademi Kepolisian tahun 1981. Ia pernah menjadi ajudan presiden di era pemerintahan Abdurachman Wahid. Kemudian ia pernah menjabat Kapolda Kepulauan Riau, Jawa Barat, Metro Jaya, sampai akhirnya menjadi Kabareskrim pada pertengahan tahun 2011. Bila dilakukan pergantian Kapolri pada Agustus 2013 maka Sutarman masih memiliki masa tugas dua tahun lebih.
Kedua, Komjen Pol Anang Iskandar. Pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 18 Mei 1958 aktif menjabat sebagai kepala BNN pada Desember 2012.
Dalam satu tahun di 2013, Anang menduduki dua kali posisi bintang dua dan hanya berselang beberapa bulan langsung menduduki sebagai Kepala BNN yang notabene dijabat jendral polisi Bintang tiga. Setelah menjadi Kapolda Jambi, Anang diberi tugas menjadi Kepala Divisi Humas Polri dan mendapatkan bintang dua dalam jabatan tersebut, berselang kurang dari dua bulan, Anang ditugaskan menjadi Gubernur Akademi Kepolisian Semarang menggantikan Djoko Susilo,
tidak lama kemudian ia dipercaya menjadi Kepala BNN menggantikan Gories Mere. Untuk menjadi Kapolri Anang mempunyai masa tugas sekitar tiga tahun.
Ketiga, Komjen Pol Budi Gunawan, pria jebolan Akpol tahun 1983 ini merupakan mantan ajudan presiden era pemerintahan Megawati Soekarno Putri. Ia pun sempat menjadi Kapolda Jambi saat menjadi jendral polisi bintang satu, kemudian ia dipercaya menjadi Kepala Divisi Propam Polri, sampai akhirnya menjadi Kapolda Bali, dan kini menjabat sebagai Kalemdikpol Polri. Dari sisi usia Budi Gunawan merupakan jendral bintang tiga termuda dibandingkan yang lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.