Effendi Ghozali Akui Diundang SBY Bahas Konvensi Demokrat
Effendi mengaku diminta SBY untuk memberikan masukan terkait pelaksanaan Konvensi Demokrat untuk menjaring calon presiden.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Effendi Ghozali mengakui sempat diundang Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan buka puasa itu diadakan di kediaman SBY di Cikeas, Bogor.
Effendi mengaku diminta SBY untuk memberikan masukan terkait pelaksanaan Konvensi Demokrat untuk menjaring calon presiden.
"Pada buka puasa lalu, bukan bicara soal anggota komite, di sana, saya hanya memberi masukan saja, saya sebagai dosen komunikasi politik, ingin menyaksikan saja, bagaimana konvensi Demokrat ini berjalan, saya hanya beri masukan," kata Effendi, di Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Namun, ia mengakui secara resmi belum menjadi anggota komite untuk menyeleksi peserta konvensi Partai Demokrat. Sebab, jika menjadi anggota konvensi, dirinya harus mendapat surat keterangan. "Saya maunya terima SK dulu, baru ngomong," katanya.
Tapi, jika dirinya diminta untuk menjadi anggota komite, ada beberapa syarat yang akan Effendi ajukan. "Saya sudah siapkan syarat-syarat jika diajak dan harus mau, kalau tidak dipenuhi saya tidak mau," kata Effendi.
Menurut Effendi, saat itu, dirinya memberi masukan kepada SBY bahwa sesungguhnya, konvensi tidak boleh ditentukan oleh kader partai tetapi dipilih oleh rakyat.
"Jadi, dalam aturan knvensi itu sehrusnya tidak boleh ada 20 atau 10 persen ditentukan oleh anggota konvensi. Karena selama ini kan konvensi, hanya konvensi-konvensian saja," ujarnya.
Effendi juga mengusulkan agar saat survei partai Demokrat hendaknya tak hanya menyewa lembaga yang sudah ada di Jakarta. Sebab, selama ini, beberapa lembaga survei memiliki hasil yang berbeda-beda sesuai pesanan. Sehingga, akan lebih baik jika Partai Demokrat menyewa lembaga survei dari kampus, agar hasilnya lebih akademis.
"Saat itu, pak SBY sudah menerima," imbuhnya.
Tapi, lanjut Effendi, dirinya belum mengetahui apakah tujuh aturan konvensi yang sudah dibuat dan dipublikasikan itu akan diubah.
"Pada waktu itu saya hanya beri masukan dan pak SBY menerima itu. Jadi apakah mau diubah atau tidak terserah mereka," ujarnya.