Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rudi Terima Uang Suap Demi Obati Ibu dan Bayar Angsuran Rumah

Rudi Rubiandini, Kepala SKK Migas, mengaku terpaksa menerima uang suap demi mengobati ibunya yang sakit, dan mencicil angsuran rumah.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
zoom-in Rudi Terima Uang Suap Demi Obati Ibu dan Bayar Angsuran Rumah
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini dibawa keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013). Rudi Rubiandini ditangkap KPK Selasa (13/8/2013) malam karena diduga menerima suap dari pihak swasta. Dari rumah mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, KPK menyita sejumlah barang bukti berupa uang 490.000 dolar AS dan 127.000 dolar Singapura serta motor gede (moge) merek BMW. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Adiatmaputra Fajar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rudi Rubiandini, Kepala SKK Migas, mengaku terpaksa menerima uang suap demi mengobati ibunya yang  sakit, dan mencicil angsuran rumah.

Pengakuan itu, termaktub dalam sepucuk surat yang diduga dibuat oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini sendiri.

"Saat ini saya juga sedang memikirkan ibu saya yang sedang sakit disalah satu rumah sakit di Bandung," ujar Rudi Rubiandini dalam surat yang diterima Tribunnews.com, Minggu (18/8/2013).

Rudi juga mengaku, masih terlilit cicilan rumah yang berada di kawasan Brawijaya. Karena hal tersebut, ia terpaksa menerima uang suapan yang diduga berasal dari perusahaan migas asal Singapura Kernel Oil Plt Ltd.

"Saya masih punya kewajiban pelunasan pembayaran rumah di jalan Brawijaya yang belum saya lunasi sepenuhnya," ungkap Rudi dalam surat tersebut.

Masih dari surat itu, Rudi mengaku tak bisa menolak uang suao itu karena kebutuhan pribadinya. Selain itu Rudi juga mengaku kalau ada pihak berasal dari Partai yang ingin melakukan konvensi, ikut meminta jatah.

BERITA TERKAIT

"Saya tidak dapat menolak uang yang disodorkan, dengan harapan, saya dapat mengurangi tekanan permintaan dana dari pengurus partai berkuasa yang sejujurnya sudah sangat mengganggu pikiran dan konsentrasi saya dalam bekerja untuk memperbaiki Industri Perminyakan di tanah air," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas