Pemerintah Siapkan Langkah Evakuasi Jika Gejolak di Mesir Makin Tinggi
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto menyatakan dirinya selalu
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto menyatakan dirinya selalu berkomunikasi dengan Dubes Indonesia untuk mengetahui Perkembangan konflik Mesir.
Djoko katakan, sampai Selasa (20/8/2013) malam dan Rabu (21/8/2013), dikabarkan kondisi Mesir relatif kondusif. Toko dan pasar pun sudah berjalan seperti biasa, tanpa ada gangguan seperti minggu-minggu lalu.
Akan tapi, perlu diingat, pemerintah tetap mewaspadai dinamika yang berkembang di Mesir, karena bisa saja berubah setiap saat.
Lebih lanjut Djoko katakan, mencermati yang terjadi di Kairo maka pihak Kedubes harus sejalan dengan yang dipersiapkan di dalam negeri. Untuk itu dubes mendata dan siapa-siapa yang nantinya apabila memang keadaan mendesak harus dievakuasi, dan siapa yang menjadi prioritas pada tahapan pulang pun sedang disusun oleh kedubes.
Lebih lanjut disebutkan, berdasarkan data kedubes RI, jumlah WNI di Mesir berjumlah 5.026 orang. Dan mayoritas WNI berada di Kairo, yakni sebanyak 4.700.
"Beberapa diantaranya mungkin sudah merapat di KBRI. Tidak besar," ungkap Menkopolhukam, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Meskipun sampai sekarang belum ada opsi untuk evakuasi, tidak ada salahnya persiapan itu dilakukan. Kementerian yang dipimpin Djoko pun sebelum hari lebaran sudah membuat action plan apabila memang dikehendaki untuk mengevakuasi.
"Untuk langkah-langkah, kita sudah memiliki pengalaman evakuasi pada saat kejatuhan Mubarak. Polanya mirip seperti itu, Kita carter pesawat dari sini atau sana, mana yang cepat. Itu teknis dan yang sudah bisa dan akan kita laksankan nanti," ujarnya.
Djoko tegaskan, perencana pun sudah disusun. Sementara itu, informasi perkembangan tentang dinamika di Mesir terus dilakukan.
Selain itu, sudah dibentuk pula tim satgas-satgas bantuan logistik oleh pihak kedutaan. Sebanyak enam posko pun dibangun untuk membantu dan mengelola dan melayani kepentigan WNI di Mesir yang sedang bergolak.
"Enam posko ini yang dikelola oleh kedubes dan dibantu elemenn mahasiswa pelajar dan masyarakat Indonesia di Kairo," ujar dia.