Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gita Wirjawan Tak Mundur Dari Kursi Menteri Meski Ikut Konvensi

Gita Wirjawan, menegaskan ia tidak akan mengundurkan diri sebagai menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, di tengah proses konvensi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Gita Wirjawan Tak Mundur Dari Kursi Menteri Meski Ikut Konvensi
/DANY PERMANA
Peserta Konvensi Partai Demokrat Gita Wirjawan (kanan) bersiap menjalani sesi wawancara di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (28/8/2013). Selain Gita beberapa tokoh lainnya direncanakan akan mengikuti konvensi pada hari ini yaitu Pramono Edhie Wibowo, Dahlan Iskan, Sinyo Harry Sarundajang, Ali Masykur Musa, dan Marzuki Alie. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, menegaskan ia tidak akan mengundurkan diri sebagai menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, di tengah proses konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang ia ikuti.

Gita menyebut akan tetap memprioritaskan tugas melayani rakyat dengan mengemban dan menjalankan tugas Menteri Perdagangan.

"Saya masih penuh kepercayaan untuk menajalankan amanah sebagai Mendag dalam konteks apakah itu Perkenokonoimian lokal, regional, internaisonal. Insya Allah saya bisa menjalankan dalam konteks konvensi," janji Gita, Rabu (28/8/2013).

Saat ditanya mengenai soal kemungkinan terjadinya conflict of interest saat menjalankan tugas menteri dan ikut konvensi, Gita mengaku akan menyikapi secara arif.

"Saya akan evaluasi ke depan apakah terjadi. Bukan hanya realitia dan persepsi benturan kepentingan," tuturnya.

Dia menjelaskan, sejak masuk dalam struktur pemerintah di akhir 2009, nuansa politik sudah kental menjadi bagian dari perjalanan karirnya di dunia politik. Sedangkan ikut konvensi ini merupakan progresi yang sudah digeluti sejak akhir 2009 lalu.

Untuk strategi pemenangan, Gita tegaskan, yang pasti harus bisa mengedepankan kepentingan rakyat dari sisi apapun. Pun harus bisa meningkatkan relevansi geo-politik Indonesia.

BERITA TERKAIT

"Ini terkait bungkusan demokratisasi yang sudah bergulir, kesejahteraan yang kental, pemerataan dan kental pluralsme. Harus dibungkus secara apik dan dikomunikasikan ke kalangan internasional," jelas Gita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas