Pasek: Mungkin Kartel Sengkuni yang Bikin Buku Itu
Politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika ikut angkat bicara mengenai buku Anas Tumbal Politik Cikeas.
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika, ikut angkat bicara mengenai buku Anas Tumbal Politik Cikeas. Buku yang ditulis Ma'mun Murod Al-Barbasy membuat panas berbagai pihak.
Namun, Pasek menilai keluarga Cikeas tidak akan bereaksi keras terhadap buku tersebut.
"Kalau saya yakin Pak SBY, keluarga Cikeas tidak. Kenapa? Kasus buku Gurita Cikeas kan tidak ada masalah. Artinya, kalau dilihat itu saya yakin tidak lah," kata Pasek yang dekat dengan Anas Urbaningrum di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Ia malah menduga ada pihak lain yang ingin mengambil kesempatan dari buku tersebut. Pihak itu disebut Pasek ingin mencari perhatian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bentuk loyalitas yang tidak wajar, mungkin kartel-kartel sengkuni saja yang bikin kerjaan model begitu. Tapi kalau Pak SBY, Bu Ani, Keluarga Cikeas tidak," tutur Ketua Komisi III DPR.
Menurut Pasek, buku di era reformasi merupakan sarana penuangan pemikiran. Di situ terdapat fakta, meskipun terdapat unsur subjektivitas dari penulisnya.
"Karena itu, paling bagus kalau ada yang tidak cocok dengan isi sebuah buku, buatlah buku tandingan yang secara subjektivitas dan secara data fakta juga ada," tuturnya.
Pasek pun meminta pihak-pihak yang terusik tidak emosional menanggapi buku itu, dan dapat dinetralkan dengan membuat buku tandingan.
"Kalau saya sih santai saja menanggapinya. Orang karya biasa saja. Pandangannya, dia memang seperti sebuah buku seperti buku-buku lain. Tinggal kita mau menempatkan itu sebagai buku fakta atau buku fiksi," paparnya. (*)