Inikah Sengman yang Dimaksud Putra Bos Partai Keadilan Sejahtera?
Dalam persidangan disebutkan, orang dekat Ketua Umum Partai Demokrat diduga membawa uang Rp 40 miliar milik PT Indoguna Utama
Editor: Rachmat Hidayat
Penulis, Tribun Sumsel, Aco, Fer.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Dalam persidangan disebutkan, orang dekat Ketua Umum Partai Demokrat yang tak lain Presiden SBY, diduga membawa uang Rp 40 miliar milik PT Indoguna Utama. Hal tersebut diungkapkan Ridwan Hakim, Anak Bos PKS Hilmi Aminudin, saat bersaksi untuk Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis petang.
Dalam persidangan, Ridwan Hakim mengaku pernah ditanya oleh penyidik KPK mengenai uang Rp 40 miliar dari PT Indoguna Utama. Ridwan Hakim mengatakan orang dekat Presiden yang dikenalnya bernama Sengman, membawa uang Rp40 miliar milik PT Indoguna Utama.Tribun Sumsel kemudian melacak dan mendapatkan foto Sengman yang dimaksud.
Sejak menyelesaikan proyek Palembang Square (PS) di Jalan POM IX 2004, Sengman lanjut menekuni bisnis kontruksi jembatan di Singapura dan Malaysia.
SL mengaku putus komunikasi dengan Sengman sejak nama bosnya itu disebut-sebut terlibat kasus impor sapi. Perjumpaanya dengan Sengman terakhir saat ia dan Sengman sama-sama ke Jakarta. Itu pun sudah beberapa bulan lalu.
Sekitar dua menit kemudian, pria itu menjelaskan bahwa Sengman dalam percakapan telepon itu membantah ikut terlibat pada kasus impor daging sapi. Sengman selama di Sumsel lebih dikenal sebagai pebisnis di bidang properti. Proyek unggulan pertamanya yakni pembangunan Komplek Ilir Barat Permai (IBP) di Jalan Radial di sekitar tahun 90-an. Komplek itu menghadirkan pusat perbelanjaan, hotel, rumah toko (ruko), dan rumah kantor (rukan).
Berbeda dengan keterangan sebelumnya, Sengman menurutnya, memang pernah dikenalkan oleh temannya dengan seorang pengusaha daging. Tetapi hanya sebatas pertemuan singkat itu saja, tak ada jalinan kerjasama.
Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli mengaku mengenal Sengman. Pengusaha tersebut disebut-sebut di pengadilan suap daging Sapi sebagai utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sengman ini bisnisman yang pertama kali menyumbang SBY masuk politik. Jadi deket banget. Masa istana membantah," kata Rizal usai diskusi di DPD, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Rizal mengatakan Sengman merupakan pengusaha di Sumatera Selatan dan merupakan orang yang berada dibelakang SBY secara finansial.
"Jadi memang ini semua akhirnya akan mengarah ke istana hitam. Kalau istana putih itu istana merdeka dimana yang baik-baik yang normatif dibahas. Yang aneh-aneh itu istana hitam. Di mana lokasinya siapa penghuni saya engga tahu," katanya.
Untuk itu, Rizal merasa aneh bila SBY tidak mengenal Sengman. "Tidak masuk akal. Kenalannya sejak di Palembang," imbuh Mantan Menko Perekonomian itu.
Sebelumnya, nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga disebut-sebut dalam sidang perkara dugaan suap impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah, Kamis (29/8/2013).
Sementara dalam situs remi Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya yang dirilis 30 Oktober 2008 pukul 19.30 WIB , tertulis Presiden SBY menghadiri pernikahan anak Sengman.
"Resepsi Pernikahan Karen Tjahja & Slandy Karlam diselenggarakan oleh Keluarga Sengman Tjahja & Keluarga Hendry Karlam di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Jakarta Pusat. Penanggung jawab acara Panitia Pernikahan dan akan dihadiri sekitar 2.500 orang. Kegiatan akan dihadiri Presiden RI beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono," demikian tulis situs tersebut yang dikutip Jumat (30/8/2013).
"Yang pasti yang kami ketahui bahwa tidak ada, yang disebutkan adanya staf atau utusan yang terlibat dalam urusan impor daging yang sedang diproses di pengadilan Tipikor saat ini," kata Julian di Istana Presiden Jakarta, Jumat (30/8/2013).
"Tentu itu dua hal yang berbeda saya kira. Yang mungkin yang paling baik adalah kita serahkan ke pengadilan, biarkan pengadilan berjalan sebagaimana mestinya dalam proses mereka," kata dia.
"Tidak benar bahwa ada orang yang bernama Sengmen yang berlaku sebagai utusan khusus. Utusan khusus apa itu? Presiden yang mana? Presiden kan banyak to, bisa presiden ini presiden itu. Presiden A, B, C kan. Yang pasti kalau dari presiden SBY saya pastikan tidak ada," kata Julian.
"Kami belum melaporkan, saya belum bisa memastikan karena biasanya kami melaporkan pada beliau. Tapi kalau itu menjadi mainstream pemberitaan, beliau pasti mengetahuinya. Begitu ya," kata Julian.
Menurut dia, terlalu banyak rumor, isu atau praduga-praduga yang berkembang di luar dan pihaknya tidak dalam posisi harus menanggapi hal-hal seperti itu. Dalam sidang kasus suap impor daging sapi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), di Jakarta, Kamis (29/8/2013), muncul nama Sengmen yang disebut sebagai utusan SBY yang menerima Rp 40 miliar dalam kasus sapi impor.