Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muslimah HTI: Tolak Miss World, Stop Eksploitasi Tubuh Perempuan

Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam keras dan menolak penyelenggaraan Miss World 2013 yang akan berlangsung

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Muslimah HTI: Tolak Miss World, Stop Eksploitasi Tubuh Perempuan
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Tolak Miss World: Ratusan umat muslim yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi di depan Gedung Gubernuran Jateng, jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jateng, Senin (2/9/2013). Dalam aksinya tersebut mereka menolak diselenggarakannya audisi Miss World 2013 di Indonesia. Mereka berangkapan acara tersebut merendahkan harkat dan matabat wanita sebagai ajang eksploitasi tubuh perempuan. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam keras dan menolak penyelenggaraan Miss World 2013 yang akan berlangsung 28 September mendatang di Bali dan Jakarta.

Meski penyelenggara menjanjikan untuk menghapus sesi penggunaan bikini, Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Iffah Ainur Rochmah mengatakan, Miss World dan kontes sejenis tidak lebih dari ajang pencarian perempuan tercantik fisiknya untuk dieksploitasi demi mendongkrak pendapatan industri fashion, kosmetik dan rating
media.

"Kriteria penilaian berupa konsep beauty with purpose, juga 3B beauty, brain and behaviour hanyalah kedok dan stempel bagi legalisasi eksploitasi tubuh perempuan. Terlebih lagi Miss World adalah kontes tertua yang telah mengilhami lahirnya kontes-kontes kecantikan lainnya," kata Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Iffah
Ainur Rochmah didampingi Divisi Audio Visual Rina Rahmalia serta anggota Muslimah HTI lainnya saat berbincang dengan Tribunnews, Selasa (3/9/2013) sore.

Muslimah HTI menilai penyelenggaraan Miss World merupakan simbol kapitalisasi tubuh perempuan dan perendahan martabat perempuan. Karena itu pihaknya mendesak pemerintah agar mencabut izin penyelenggaraannya di Indonesia dan mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksploitasi perempuan dalam bentuk apapun.

"Kami mengarahkan perempuan Indonesia kembali kepada kemuliaannya sebagai perempuan taat syariah yang menjalankan perannya sebagaimana diatur oleh syariah Islam. Karena syariah Islam akan membawa kebaikan pada kehidupan masyarakat termasuk di dalamnya perempuan," ungkap Iffah.

Iffah menilai penyelenggaraan Miss World dan juga kontes-kontes kecantikan lainnya hanya menguntungkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan cara mengeksploitasi tubuh perempuan.

Menurutnya, meskipun akan mendongkrak bidang pariwisata, kerusakan yang ditimbulkan malah lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya. Padahal masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mempromosikan pariwisata tanpa harus mengeksploitasi tubuh perempuan.

Berita Rekomendasi

Para perempuan yang tampil di ajang Miss World tersebut secara terang-terangan menonjolkan auratnya di muka umum dan dipertontonkan di khalayak ramai.

"Ini jelas-jelas merupakan bentuk eksploitasi terhadap tubuh perempuan," tegas Iffah.

Ajang ini menurut Iffah akan berdampak pada gaya hidup remaja yang lebih mengedepankan gaya hidup hedonis. 

"Apapun bentuknya maka yang akan jadi korban adalah para remaja. Mereka akan menempuh berbagai cara untuk mendapatkan kosmetik, gadget terbaru ataupun mengikuti fashion yang melanggar syariat Islam. Jadi ini peringatan bagi orang tua untuk lebih keras membimbing anaknya agar tidak terpengaruh gaya hidup hedonis," ujar Iffah.

Miss World 2013 akan digelar di Bali dan Bogor. Miss World akan diikuti oleh 131 kontestan dari seluruh negara di dunia. Sejak 1 September para kontestan Miss World 2013 telah tiba di Indonesia, dan pada 8 September 2013 dijadwalkan pembukaan kontes kecantikan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas