TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Negara Indonesia yang terdiri atas beragam suku dan budaya, serta agama yang berbeda, harus mengedepankan kehidupan pluralis yang harmonis. Langkah ini akan menjadi tegak dan kuatnya ikatan ke-Indonesiaan hingga waktu yang lama.

“Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ( ISNU) inginkan Indonesia yang bermartabat dan berkemakmuran, diserta akselerasi budaya yang kuat,” ujar Ketua ISNU, Ali Masykur Musa ketika memberikan sambutan pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ISNU di Wisma Makara, Kampus UI Depok, Jumat (13/9/2013).

Mukernas ISNU yang diselenggarakan pertama kalinya tersebut mengusung tema "Menuju Kebangkitan Indonesia yang Bermartabat", berlangsung dari 13-15 September 2013, sekaligus peluncuran buku berjudul "Kebangkitan Indonesia 1945-2045: Pokok-pokok Pikiran Sarjana Nahdlatul Ulama".

Hadir dalam Mukernas ISNU, selain Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa, juga Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj dan Rektor UI Muhammad Anis, serta ratusan peserta dari berbagai daerah.

Lebih lanjut Ali Masykur Musa mengatakan, Salah satu kunci kemajuan bangsa adalah kebersamaa daris eluruh elemen bangsa dan ini yang menjadi kekuatan Indonesia. Karena itu para sarjana NU dijarapkan aktif dalam proses pembangunan yang harmoni, plural dan rahmatan lil alamin.

“Sarjana NU harus mampu menjadi inspirasi bagi banyak kalangan, baik di dalam internal NU dan juga semua elemen masyarakat. Apalagi para tokoh NU sudah buktikan kebangsaannya dengan peran aktif di masa lalu dan dan masa kini,” ujar Ali Masykur.

Secara berkelakar, Ali Masykur menyebut kepanjangan PBNU dengan kata-kata yang menunjukkan ke-Indonesiaan yang kuat yaitu Pancasila, Bineka tungal ika, NKRI, UUD 1945 (PBNU).

Dalam kaitan posisinya saat ini sebagai salah satu peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Ali Masykur Musa mengatakan, kehadiran tokoh-tokoh NU dalam Mukernas ISNU menunjukkan support dari para tokoh NU kepada kader mudanya yang ikut dalam kontestasi konvensi Demokrat.

Sementara itu Ketua umum PBNU Said Aqil Siradj mengungkapkan harapannya para sarjana NU yang tersebar di berbagai daerah, membawa keberkahan baik bagi kalangan NU maupun semua kelompo masyarakat di Indonesia.

“Saya berharap para sarjana NU berbicara menyuarakan kebenaran dan mengedepankan kedamaian dan kerukunan umat beragama,” kata Said Aqil.(js)