CCTV tak Bantu Polisi Bikin Sketsa Wajah Penembak Sukardi
Polri telah menggandeng tim ahli digital forensik sketsa wajah, yang langsung didatangkan dari luar negeri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim penyidik kasus penembakan Aipda (anumerta) Sukardi, mengaku kesulitan membuat sketsa wajah penembak anggota Provos Ditpolair Baharkam Polri.
Sebab, kamera CCTV yang merekam kejadian penembakan, tidak dapat menggambarkan dengan jelas wajah pelaku.
"Anda tahu kan kalau kamera CCTV di KPK hasil rekamannya kecil? Jadi, kami minta waktu untuk dapat menggambarkan dengan jelas sketsa wajahnya," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan Humas Polri Kombes Rana SP di Mabes Polri, Rabu (18/9/2013).
Untuk menyusun sketsa wajah, lanjut Rana, Polri telah menggandeng tim ahli digital forensik sketsa wajah, yang langsung didatangkan dari luar negeri. Ia pun meminta masyarakat sabar menunggu hasil analisis itu selesai.
"Saat ini masih dianalisis dan diproses. Mohon masyarakat sabar. Kami akan bekerja secepat mungkin," tuturnya.
Aipda Sukardi tewas ditembak oleh orang tak dikenal di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/9/2013). Sukardi tewas saat mengawal enam truk yang mengangkut elevator parts, menggunakan sepeda motor Honda Supra B 6671 TXL.
Dari hasil autopsi diketahui ada empat luka tembak di tubuh Sukardi. Luka itu terdapat di dada, bahu, perut, dan tangan kirinya. Tiga proyektil peluru bersarang di tubuhnya. Sementara, satu peluru menembus tangan kirinya.
"Peluru yang ditembak bersarang di bahu dan punggung. Peluru yang ditembak di perut bersarang di (maaf) pantat korban," ungkap Kepala Bidang Analisis Kimia Biologi Forensik Pusdokes Polri Kombes Slamet Hartoyo. (*)