Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PLN: Pemadaman Listrik di Riau Hanya Sementara

Sudah dua bulan Kepulauan Riau mengalami pemadaman listrik.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in PLN: Pemadaman Listrik di Riau Hanya Sementara
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Seorang pekerja berusaha memperbaiki genset di sebuah tempat usaha servis di Jalan H Imam Munandar, Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2013). Meski permintaan untuk servis atau memperbaiki genset tidak sebanyak pada bulan Ramadhan yang lalu, namun penlanggan baru selalu saja datang. Seringnya pihak PLN melakukan pemadaman listrik memaksa warga untuk mengandalkan genset sebagai sumber listrik alternatif. (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah dua bulan Kepulauan Riau mengalami pemadaman listrik. Dalam satu hari listrik bisa mati tiga kali, atau dikalkulasikan sebanyak lima sampai delapan jam.

Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi PT PLN (Persero), mengatakan penyebab padamnya listrik yaitu adanya pemeliharaan di beberapa gardu listrik dan pemadaman tersebut hanya bersifat sementara saja.

"Mungkin itu memang ada pemeliharaan setempat sehingga perlu waktu dan perlu padam sementara," ujar Bambang kepada tribunnews.com, Selasa (24/9/2013).




Sementara itu, Humas PLN Wilayah Riau dan Kepri, Suhatman, menjelaskan rasio kecukupan listrik di Riau yakni 250 megawatt. Kemudan dari wilayah selatan dibantu 200 megawatt, guna mengantisipasi beban puncak 450 yang mencapai megawatt.

"Kecukupan beban cuma bisa ditopang 25 persen. Yakni dari PLTU Ombilin hanya 70 megawatt. Jadi defisit 130 megawatt. Guna mengantisipasi kekurangan itu, pemadaman bergilir pun dilakukan. " jelasnya.

General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepri, Doddy Benjamin Pangaribuan, mengatakan pasokan listrik minim karena saat ini PLTU omblin yang sempat diperbaiki belum bisa bekerja maksimal. Kemampuannya saat ini hanya 60 persen.

"Bila dipaksa untuk ditingkatkan kerjanya pasti langsung mengalami gangguan. Maka hingga kini tetap kita jaga agar hanya bekerja 60 persen," ujarnya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas