Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Alasan Pemerintah Soal Mobil Murah Palsu

kebijakan mobil murah untuk melayani 60 juta pengguna sepeda motor yang butuh mobil

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat: Alasan Pemerintah Soal Mobil Murah Palsu
IST
PT Suzuki Indomobil Motor meluncurkan mobil murah Wagon R, yang masih mengusung nama legendaris Karimun 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Andrinof Chaniago menyebut enam alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan mobil murah atau low cost green car (LCGC) semuanya palsu.

"Dari enam alasan sembilan yang palsu. Kalau alasan kebijakan itu lemah maka tidak layak untuk diputuskan atau diadopsi," kata Andrinof dalam diskusi soal Polemik Mobil Murah di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Dia menyebut sejumlah alasannya. Diantaranya alasan pemerintah bahwa kebijakan mobil murah untuk melayani 60 juta pengguna sepeda motor yang butuh mobil murah.

"Padahal sebagian besar pemilik sepeda motor masih kredit," kata dia.

Selain itu kampanye mobil murah versi pemerintah disebutnya sebagai tipu-tipu.

"Harga low cost itu tipu-tipu. LCGC ini adalah merek dagang yang pinjam stempel pemerintah. Pemerintah sedang diperalat atau dia (pemerintah) biarkan dirinya diperalat," ujarnya.

Menurut Andrinof LCGC adalah merek dagang sebuah mobil yang seolah harganya murah dan seolah-olah ramah lingkungan.

Berita Rekomendasi

"Memang ada yang harganya (mobil) dibawah Rp 100 juta. Tapi kalau lengkap (biaya administrasi dan lainnya) nanti dekati  harga Rp100 juta.  Dari pengalaman sebelumnya launching mobil seperti ini. Habis itu sebulan atau beberapa bulan kemudian harganya merangkak naik," kata dia.

Dijelaskan kalau alasan pemerintah untuk menyediakan transportasi bagi publik maka solusinya sebenarnya bukan dengan penyediaan mobil murah namun harus mencari kebijakan memproteksi hadapi serbuan mobil impor agar tidak macet.

"Dan perbaikan sarana transportasi publik," kata Andrinof.

Sementara itu Anggota DPR Hendrawan Supratikno mengatakan struktur pasar industri otomotif adalah struktur pasar oligopoli yaitu pasar dengan sedikit pemain menguasai bagian terbesar pasar.

"ATPM dengan principil MNC dari Jepang menguasai pasar Indonesia termasuk menguasai industri komponennya dalam mata rantai keterkaitan usaha dan keterkaitan korporat," kata dia.

Dalam kondisi demikian, Hendrawan mengatakan pelaku  yang paling siap memanfaatkan insentif program mobil murah tentu saja adalah para pelaku yang selama ini sudah mendominasi pasar (incumbent).

"Bahkan insentif yang diperoleh justru akan menambah kekuatan penghalang bagi para pelaku lain termasuk sejumlah pelaku yang masih getol mengusung ide mobil nasional karya anak bangsa sendiri," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas