Penolakan Jokowi Sebagai Bentuk Kekecewaan
Mobil murah yang digadang sebagai embrio industri otomotif nasional pun tidak masuk akal.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Tulus Abadi menilai penolakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terhadap keberadaan mobil murah lantaran bentuk kekecewaannya terkait mobil nasional Esemka yang tidak lolos uji emisi.
"Ya itu bisa saja. Bisa jadi," ujar Tulus usai menghadiri dialog Polemik di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (28/9/2013).
Tulus menjelaskan, penolakan ini lantaran pemerintah tidak konsisten untuk mengembangkan mobil nasional. Mobil murah yang digadang sebagai embrio industri otomotif nasional pun tidak masuk akal.
"Teknologi apapun tidak bisa ditransfer, tapi harus dicuri, jadi jangan mimpi industri ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) di Jepang akan mentransfer teknologi ke kita. Yang kemudian kita akan mandiri dalam industri otomotif," tutur Tulus.
Tulus menambahkan, jika Pemerintah konsisten mengembangkan industri otomotif nasional, tentu langkah yang diambil yakni Pemerintah harus tegas terhadap keberadaan ATPM di Indonesia.
"Ini saja mobil murah masih menggunakan komponen impor dan merek ATPM," ucap Tulus.