Perwakilan Kedubes Diminta Cek Jenazah Imigran Gelap
Sejumlah perwakilan negara korban telah datang untuk mengetahui identitas jenazah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur,
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Indonesia dan forensik dari Pusat Kedokteran Kepolisian, terus berusaha mengidentifikasi 33 jenazah imigran ilegal asal Timur Tengah yang tewas di perairan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (28/9/2013).
Sejumlah perwakilan negara korban telah datang untuk mengetahui identitas jenazah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, di antaranya perwakilan Kedutaan Besar Lebanon.
Direktur DVI Indoensia Kombes Polisi Anton Castilani menuturkan, kedatangan mereka untuk mengecek identitas para korban.
"Kami berharap adanya bantuan dari pihak kedutaan untuk memberikan data antemortem, supaya proses identifikasi dapat berjalan lebih baik," katanya, Selasa (1/10/2013).
Menurut Anton, jenazah yang berhasil diidentifikasi akan diserahkan ke kedutaan negara masing-masing korban, dan yang tidak berhasil diidentifikasi akan dimakamkan di Indonesia.
"Kami masih menunggu beberapa perwakilan negara seperi Irak, Yaman, dan Yordania untuk datang dan melihat apakah benar ini warganya atau bukan," jelasnya.
Sementara, jumlah korban tewas dalam musibah tenggelamnya kapal yang akan membawa para imigran gelap ke Australia, terus bertambah. Pagi tadi, empat jenazah ditemukan di berbagai lokasi di Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat.
Secara keseluruhan, jumlah korban tewas dalam musibah tersebut mencapai 34 orang. Diperkirakan, jumlah korban terus bertambah, karena kapal yang tenggelam disinyalir mengangkut 80 imigran gelap. (*)