Hidayat Tidak Tahu Ada THR ke PKS Sebesar Rp 2 Miliar
Dana tersebut digelontorkan Yudi untuk Tunjangan Hari Raya (THR) DPP PKS
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengaku tidak mengetahui adanya dana sebesar Rp 2 miliar dari Yudi Setiawan. Dana tersebut digelontorkan Yudi untuk Tunjangan Hari Raya (THR) DPP PKS.
Hidayat mengungkapkan tidak aktif di DPP saat hari raya lebaran 2012. Saat itu, putaran pertama Pilkada DKI Jakarta telah selesai. Anggota Komisi VIII DPR itu merupakan mantan calon Gubernur DKI Jakarta. Ia tidak lolos ke putaran kedua.
"Saat hari raya Lebaran itu putaran kedua, saya waktu itu tidak aktif di DPP dan lebih aktif di DPR serta menjabat BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen)," ujarnya.
Hidayat baru menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS pada Oktober 2012. Ia pun meminta pernyataan Yudi diklarifikasi dan diungkap bukti-bukti pendukung.
"Sekali lagi penting dibuka agar tidak menjadi klaim sepihak," katanya.
Menurut Hidayat, bukti-bukti tersebut harus diuji di persidangan.
"Bukti tertulis atau bukti faktual, kita serahkan semuanya kepada hukum," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, segala ongkos dan pengeluaran yang dikeluarkan Yudi Setiawan demi mendapatkan tender proyek pertanian lewat perantara Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq menguras kocek besar, salah satunya dengan menggelontorkan tunjangan hari raya Rp 2 miliar ke DPP PKS.
Demikian disampaikan Yudi yang tercatat sebagai Direktur PT Citra Inti Parmindo dan PT Citra Terang Abadi saat bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2013).
"Uang sebesar Rp 2 miliar tunai untuk THR teman-teman DPP PKS. Diambil dari apartemen saya oleh Fathanah tanggal 24 Agustus. Pak LHI menunggu di lobi bawah," kata Yudi baru bisa memberikan keterangannya, setelah dua kali panggilan sebelumnya sebagai saksi tidak hadir.
Yudi menjelaskan, biasanya untuk mengonfirmasi apakah uang yang diserahkan ke Fathanah sudah diterima apa belum, langsung dikabarkan Luthfi. Ia juga mengklaim, seluruh catatan uang keluar untuk apapun ke Fathanah atau Luthfi selalu tercatat dengan baik.