Pieter Calon Ketua Komisi III Tanpa Ditandatangani Ketua Fraksi
Fraksi Partai Demokrat akhirnya mencalonkan Pieter C Zulkifli Simabuae sebagai Ketua Komisi III DPR.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat akhirnya mencalonkan Pieter C Zulkifli Simabuae sebagai Ketua Komisi III DPR. Hal itu dilakukan setelah calon sebelumnya Ruhut Sitompul mengundurkan diri.
Surat penunjukan Pieter diserahkan Fraksi Demokrat kepada Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Senin (7/10/2013) sore.
Namun surat keputusan itu tidak ditandatangani oleh Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Alasan Fraksi Demokrat Nurhayati sedang berada diluar negeri. Akhirnya, surat penunjukan Pieter ditandatangani oleh Wakil Ketua Fraksi Demokrat Ramadhan Pohan, dan Sekretaris Teuku Riefky Harsya.
Sekretaris Demokrat Teuku Riefky mengatakan keputusan itu diambil setelah diadakan komunikasi intens dengan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.
"Jadi, yang akan mengganti Ruhut untuk ditetapkan jadi Ketua Komisi III adalah Pieter Zulkifli," kata Teuku Riefky Harsya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/10/2013).
Riefky menjelaskan alasan pihaknya memilih Pieter karena anggota Komisi II tersebut pernah menjadi anggota Komisi III, bergelar doktor, dan memiliki kapasitas yang mumpuni.
"Mari kita beri kesempatan, masing-masing dari kita banyak kekurangan, kita minta didukung," ujarnya.
Riefky juga meminta agar waktu penetapan Pieter sebagai Ketua Komisi III segera ditetapkan. Salah satu alasannya adalah karena banyaknya tugas komisi tersebut yang harus diselesaikan dan polemik yang terjadi tak perlu terjadi kembali.
"Tadi Pak Priyo minta (ditetapkan) sore ini, tapi kita lihat perkembangan. Inginnya sebelum Pak Priyo berangkat naik haji, besok kan Pak Priyo berangkat (ibadah haji)," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan pihaknya telah melakukan lobi-lobi antar fraksi agar penunjukkan Pieter tidak ditolak kembali.
"Kita akan mengajak, dari hati ke hati, sudah cukup polemik di komisi III, publik juga ingin Komisi III bekerja kembali," katanya.