Lembaga Survei, Bertobatlah!
Banyaknya kepentingan politik jelang Pemilu 2014, membuat lembaga survei menjadi ajang perebutan kepentingan.
Penulis: Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya kepentingan politik jelang Pemilu 2014, membuat lembaga survei menjadi ajang perebutan kepentingan.
Jika tidak diawasi dengan baik, hal itu bisa menimbulkan dampak yang buruk terhadap masyarakat.
Pengamat komunikasi politik Tjipta Lesmana mengatakan, lembaga survei akan bertaburan jelang Pemilu 2014. Mengenai banyaknya kepentingan yang diutarakan hasil survei tiap lembaga, dia meminta agar lembaga itu bertobat.
"Saya minta mereka semua bertobat. Lembaga survei harus memberikan output yang objektif, jangan hanya pesanan. Kalau semuanya pesanan, bisa habis negara ini," katanya, dalam diskusi 'Adakah Capres Jujur Tegas dan Peduli', yang digelar Solidaritas Rakyat Peduli Indonesia (Sorpindo) di Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Tjipta juga menuturkan, menjelang pemilu, beberapa lembaga survei kerap memberikan gambaran palsu kepada beberapa calon presiden. Prabowo Subianto juga salah satu yang menurutnya sempat mengalami hal ini.
"Menjelang Pemilu 2009 Prabowo mendapatkan suara 27,9 persen dalam popularitas capres, Prabowo senang dan membuat pesta di Four Season, tapi kenyataanya apa? Suaranya sangat minim sekali, dan Prabowo sempat marah-marah. Jadi, pesan saya, jangan membuat survei yang merugikan orang lain," imbaunya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.