PPATK: Para Calon Kepala Daerah Dari Luar Jawa Pengirim Uang ke Akil
PPATK mengendus uang yang ditampung Akil diduga bersumber dari setoran calon kepala daerah yang lagi bersengketa di MK
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengendus transaksi janggal di rekening Ketua nonaktif Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Uang yang ditampung Akil diduga bersumber dari setoran calon kepala daerah yang lagi bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami menengarai ada calon-calon kepala daerah dalam transaksi yang diduga ada transaksional," kata Wakil Kepala PPATK Agus Santoso di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Meski begitu, Agus mengaku tak tahu kepentingan dan keperluan transaksi keuangan dilakukan calon kepala daerah itu. Yang pasti, kata dia, semuanya terhubung dengan mantan Wakil Ketua Komisi III DPR dari Partai Golkar itu.
"Saya cuma tahu ada hubungan transaksi dari beberapa kepala daerah dengan AM ini," ujarnya.
Saat ditanya siapa calon kepala daerah tersebut, Agus tak berani mengungkap siapa calon kepala daerah yang mengirim duit buat Akil sebab, hal itu merupakan kewenangan penyidik. Pun Agus menjelaskan pihak pengirim bukan berasal dari Pulau Jawa.
"Yang sudah diketahui itu di luar Pulau Jawa," ujarnya.
Diketahui, dugaan aliran uang dari pihak berperkara di MK terungkap pascapenangkapan Akil Mochtar, beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah Hazuar Bidui, calon Bupati Banyuasin, Sumatra Selatan.
Hazuar sempat menyebut, dirinya sempat dimintai duit sebesar Rp 20 miliar oleh Muhtar Effendi. Muhtar diduga sebagai operator suap Akil Mochtar di Sumatera. Muhtar pun sudah diperiksa KPK pada Jumat lalu. Namun usai pemeriksaan, Muhtar banyak mengaku tak tahu soal duit buat Akil.